Premium Sulit Didapat, Kadisperindag Batam Sebut Pertamina Kurang Koordinasi

Konten Media Partner
30 September 2020 11:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Antrean panjang di SPBU Tembesi Paradise, Batam. Foto: Zalfirega/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Antrean panjang di SPBU Tembesi Paradise, Batam. Foto: Zalfirega/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Antrean panjang kendaraan roda empat kembali terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Batam. Diantaranya terpantau di wilayah Batu Aji dan Sagulung dalam beberapa waktu terakhir. Hal tersebut dikarenakan sulit dapat premium.
ADVERTISEMENT
Untuk mendapatkan BBM jenis premium itu, pemilik kendaraan pun harus rela mengantre lama.
"Terkadang setelah melalui antrean di SPBU Tembesi, atau Paradise ketika tiba giliran warga stok premium habis," kata Irwan salah seorang warga, Selasa (29/9).
Irawan menceritakan, karena sejumlah SPBU kehabisan premium. Pengendara pun akhirnya menyerbu ke SPBU lainnya. Seperti ke lokasi SPBU simpang Tobing atau yang ada stok premium lain sehingga menimbulkan antrean panjang.
“Sudah berminggu-minggu kondisinya seperti ini. Kalau tak di sini (antrean) di SPBU Sei Temiang. Yang lainnya selalu kosong,” tuturnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, Gustian Riau, membenarkan adanya persoalan tersebut. Namun, menurutnya tidak terjadi kelangkaaan BBM jenis premium di Kota Batam. Hanya terkendala pendistribusian yang dinilai lambat dari pihak Pertamina.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada langka, kita dapat kouta dari pemerintah pusat hingga akhir Desember 2020 dan masih mencukupi," kata Gustian.
Ia menambahkan, di masa pandemi suplai premium memang berkurang, dikarenakan sejumlah mobil pengantar tidak beroperasi. Namun menurutnya kini akses sudah kembali dilonggarkan.
Ia pun menilai sulitnya premium di Kota Batam saat ini dikarenakan pendistribusian pertamina yang lambat.
"Itu lah Pertamina juga kurang koordinasi dengan pengelola SPBU termasuk dengan kami (Disperindag). Parahnya lagi setiap diundang dalam rapat pimpinan tak pernah hadir yang hadir diwakilkan staf," sebut dia.
Sementara itu, Unit Manager Comm, Rel dan CRS Pertamina Mor I Kepri Roby Hervindo membantah pihaknya tidak pernah koordinasi dengan Disperindag.
"Kita koordinasi erat dengan Dinas ESDM dan Disperindag sebagai mitra. Kedua dinas ini juga kan punya tugas mengawasi penyaluran BBM dan elpiji. Jadi kami tentunya koordinasi," tegas dia.
ADVERTISEMENT
Roby pun menegaskan, tidak terjadi kelangkaan BBM jenis premium. Ia mengaku jika pihaknya sedang melaksanakan pengendalian konsumsi BBM sesuai arahan BPH Migas.
"Dari pengawasan di SPBU, kami temukan konsumsi Premium belum tepat sasaran. Terutama disalahgunakan oleh pelaku pelansir, untuk dijual kembali dengan harga lebih tinggi. Akibatnya, konsumsi Premium menjadi tidak terkendali. Konsumen yang lebih berhak seperti nelayan, juga kesulitan mendapatkan BBM," ujar Roby.