Pemprov Kepri Bantu Terangi 351 Rumah Keluarga Kurang Mampu

Konten Media Partner
17 September 2020 10:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Meteran listrik. Foto: Ismail/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Meteran listrik. Foto: Ismail/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau memberikan bantuan berupa kebutuhan dasar listrik kepada 351 keluarga kurang mampu pada tahun 2020 ini.
ADVERTISEMENT
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kepri, Hendri Kurniadi, mengatakan untuk mewujudkan penerangan kepada rumah tangga kurang mampu tersebut pihaknya telah membelanjakan anggaran sebesar Rp 1,2 miliar.
Program tersebut sesuai dengan arahan Gubernur Kepri yang menginginkan agar keluarga kurang mampu dapat menikmati penerangan listrik di rumah masing-masing.
“Program pengadaan listrik bagi rumah tangga kurang mampu masuk dalam kegiatan strategis Pemprov Kepri TA 2020. Sehingga menjadi faktor yang mempangruhi Indeks Kinerja Utama (IKU) Pemprov Kepri,” ujarnya, Rabu (16/9).
Ia menjelaskan, program tersebut bertujuan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi, meningkatan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam rumah tangga.
Ada tiga daerah yang mendapatkan manfaat dari program tersebut. Yakni, Kota Tanjungpinang sebanyak 40 keluarga kurang mampu, Kabupaten Bintan ada 51 rumah, dan Kabupaten Karimun terdaftar 260 rumah tangga. Menurut Hendri,  
ADVERTISEMENT
“Selain itu adalah meningkatkan aktivitas belajar bagi anak-anak, dan meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat,” jelasnya.
Selain itu, Hendri menerangkan, pihaknya memperoleh data penerima bantuan listrik tersebut dari Tim Nasional Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) yang telah disinkronkan dengan data kelistrikan dari PT. PLN (Persero).
Kemudian, data itu verifikasi lebih lanjut dengan meninjau langsung setiap rumah tangga yang akan yang masuk dalam daftar rumah tangga kurang mampu.  
“Dalam proses verifikasi lapangan atau faktual ada juga rumah tangga sudah masuk listriknya. Untuk temuan seperti ini, penerimanya bisa kita pindahkan kepada yang lain,” jelas Hendri.
Ia menambahkan, pada tahun 2019 lalu pihaknya sudah menuntaskan program ini di Kabupaten Lingga. Sedangkan untuk menuntaskan daerah yang belum menerima manfaat, pihaknya masih butuh anggaran sebesar Rp2 miliar lagi. Adapun bentuk bantuan dalam kegiatan ini adalah pemasangan instalasi listrik dalam rumah, biaya penyambungan, dan sejumlah unit lampu LED.  
ADVERTISEMENT
“Kita berpegang pada data yang disediakan oleh TNP2K. Berubah atau tidaknya jumlah penerima manfaat, tergantung pada hasil verifikasi faktual di lapangan,” tutup Hendri.