Pemkot Batam Akan Relokasi Kios di Simpang Barelang

Konten Media Partner
18 Januari 2021 15:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, saat meninjau lokasi kios di simpang Barelang. Foto: Rega/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, saat meninjau lokasi kios di simpang Barelang. Foto: Rega/kepripedia.com
ADVERTISEMENT

Pemerintah Kota Batam berencana akan merelokasi keberadaan kios di simpang Barelang. Pemindahan tersebut dilakukan mengingat akan dibangunnya bundaran ikonik di kawasan tersebut di tahun ini.
ADVERTISEMENT
"Kita ke sini untuk meninjau di tahun 2021 ada dua simpang yang akan kita buka, yang pertama di kios simpang Barelang dan simpang Baskem yang akan digarap bundaran," kata Rudi kepada wartawan usai meninjau lokasi tersebut, Senin (18/1).
Rudi menginginkan, agar setelah dibangunnya bundara tersebut, tidak menimbulkan kemacetan yang berarti.
"Intinya setelah dibuat bundaran kita tidak ingin ada kemacetan di sini, karena kultur tanah agak tinggi, nanti akan kita pangkas dan rata semua," ucap dia. 
Menurutnya, proyek tersebut sebelumnya telah dirancang dari dua tahun lalu, namun karena situasi pandemi COVID-19 menjadi terhambat dan pada tahun 2021 ini akan digarap kembali. 
"Nanti untuk proses pemindahan warga akan didudukan pak camat dan Satpol PP yang akan mendudukkan pemindahan warga," kata dia. 
ADVERTISEMENT
Dia meminta kesadaran masyarakat untuk dapat pindah karena di dua lokasi tersebut saban hari terjadi macet. "Untuk itu semua pedagang di sepanjang jalan itu tidak boleh berjualan lagi," kata Rudi. 
Saat ditanya wartawan sejauh ini apakah pemko menemui kendala tersebut pemindahan pedagang, dengan santai Rudi menjawab pertanyaan tersebut tidak dilontarkan kepadanya. Rudi hanya jawab akan pertanyaan yang lain. 
Sementara salah seorang pedagang di lokasi tersebut, Juvita, menyebut telah berjualan dari puluhan tahun di simpang Bareleng. Dia mengaku tidak masalah ketika pemindahan dilakukan, namun harus disediakan tempat lokasi yang lebih memadai. 
"Kami mau dipindahkan tak jauh dari Lapas, tapi disanakan lokasinya sudah sempit, jadi kami bingung pindah ke mana jadinya," kata Juvita. 
ADVERTISEMENT