Pedagang Tradisional di Tanjungpinang Dilatih Jualan Online

Konten Media Partner
29 Maret 2021 13:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatihan toko online di Tanjungpinang. Foto: Ismail/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Pelatihan toko online di Tanjungpinang. Foto: Ismail/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Sebanyak 80 pedagang tradisional di Pasar Bintan Centre, Tanjungpinang diberi pelatihan memasarkan dagangannya melalui digital online.
ADVERTISEMENT
Pelatihan kepada para pedagang ini merupakan upaya Pemko Tanjungpinang untuk mendorong tumbuhnya ekonomi di masa pandemi COVID-19.
Wali Kota Tanjungpinang, Rahma, mengungkapkan meski pun para pedagang ini biasanya jualan penuh di pasar. Namun, melalui pelatihan ini Pemko Tanjungpinang juga membuka peluang bagi mereka untuk berjualan via daring.
"Tujuan kita yang pastinya membantu mereka, paling tidak ada alternatif lain berjualan online," ungkapnya saat membuka kegiatan tersebut di Pujasera Lapan Lapan, Bintan Centre, Senin (29/3).
Ia menyampaikan, keberadaan pedagang tradisional sangat penting, karena menjual barang kebutuhan sehari-hari. Namun demikian, setakat ini opsi penjualannya hanya terbatas bagi pembelian secara langsung.
"Oleh karena itu, kita juga membuka peluang bagi mereka berjualan online," tutur Rahma.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan (Disperindag) Kota Tanjungpinang, Atmadinata, menerangkan transaksi daring di Indonesia memiliki masa depan yang cerah. Bahkan, dalam lima tahun kebelakang ini pertumbuhannya sangat pesat.
Apalagi, pada masa pandemi ini banyak masyarakat yang menggunakan fasilitas daring untuk berbelanja.
"Nah, salah satu platform yang banyak digunakan adalah market place di media sosial. Seperti forum jual beli yang memiliki banyak member. Mala dari itu, diberikan pembekalan untuk memanfaatkan fasilitas itu," papar Atma.
Dirinya mengatak, pelatihan ini dilaksanakan selama tiga hari mulai dari 29 hingga 31 Maret 2021 di lokasi berbeda. Yakni, Pujasera Bintan Centre untuk 80 pedagang, Pasar Potong Lembuh dan Pasar Baru masing-masing 40 pedagang.
"Alokasi anggaran yang kita siapkan untuk pelatihan ini sebesar Rp 150 juta," demikian Atma.
ADVERTISEMENT