Operasi Sinergitas BC Kepri dan TNI AD Tangkap Tekstil Ilegal asal Malaysia

Konten Media Partner
19 Agustus 2020 14:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kakanwil DJBC Khusus Kepri, Agus Yulianto, memberikan keterangan terkait penegahan tekstil asal Malaysia. Foto: Khairul S/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Kakanwil DJBC Khusus Kepri, Agus Yulianto, memberikan keterangan terkait penegahan tekstil asal Malaysia. Foto: Khairul S/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Kanwil Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) khusus Kepri bersama jajaran Kodam I Bukit Barisan mengamankan upaya penyelundupan tekstil ilegal asal Malaysia, Minggu (16/8).
ADVERTISEMENT
Total barang bukti yang diamankan yakni sebanyak 3.646 roll bahan tekstil dengan nilai mencapai Rp 13,6 miliar.
Kasus ini terungkap setelah bea cukai Kepri menegah kapal CH Jaya Bersama yang memuat sebanyak 952 roll tekstil tanpa dilengkapi dengan dokumen pelindung yang sah di wilayah Sungai Kampar, Riau.
Kakanwil DJBC Khusus Kepulauan Riau, Agus Yulianto mengatakan, seluruh barang bukti penyelundupan tersebut diduga berasal dari negara tetangga, Malaysia.
"Penegahan bermula pada 18 Juli 2020 terhadap CH Jaya Bersama di Kampar, Riau, yang tekstil 952 roll tanpa dokumen diduga berasal dari batu pahat, Malaysia," ujar Agus saat menggelar Press Realise, Rabu (19/8).
Dari hasil pengembangan, pihaknya memperoleh informasi bahwa sejumlah terduga pelaku berada di wilayah Tanjung Gadai, Tebing Tinggi Timur, Kepulauan Meranti.
ADVERTISEMENT
"Kita lakukan pemetaan, pada hari minggu 16 Agustus 2020 dilakukan sinergi bersama denpom Bukit Barisan, untuk melakukan operasi.
Barang tekstil hasil tegahan DJBC Kepri bersama Kodam I Bukit Barisan. Foto: Khairul S/kepripedia.com
"Kembali ditemukan 7 titik bangunan tempat penimbunan tekstil satu di antaranya di dalam hutan. Diamankan pula 2.684 roll tekstil dan beberapa box spare part mobil," ungkapnya.
Sementara Pangdam I Bukti Barisan, Mayjen TNI Irwansyah mengungkapkan, operasi tersebut bagian dari sinergitas yang dilakukan sebagai bagian dari tugas operasi selain perang.
"Dari kegiatan ini kita membuahkan hasil, yang jelas kita berusaha mendukung sepenuhnya, karena bagian dari tugas pokok TNI operasi selain perang," ucapnya.
Dia juga menegaskan, pihaknya akan tetap mengawasi jalur-jalur tidak resmi yang kerap digunakan para pelaku penyelundupan untuk memuluskan aksinya.
"Kami Angkatan Darat berinisiatif menguatkan petugas yang ada, terutama di titik tempat yang klasik pendaratan barang-barang tersebut, seperti halnya mengawasi jalan-jalan tikus," tegasnya.
ADVERTISEMENT