Nasionalisme Warga di Pulau Terluar Karimun

Konten Media Partner
17 Agustus 2020 15:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Babinsa bersama warga Pulau Karimun Anak. Foto: Khairul S/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Babinsa bersama warga Pulau Karimun Anak. Foto: Khairul S/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Pulau Karimun Anak, Desa Pongkar, Kecamatan Tebing, Karimun, merupakan salah satu pulau terluar yang berada di Selat Malaka dan berhadapan langsung dengan negara tetangga, Malaysia dan Singapura.
ADVERTISEMENT
Tradisi pengibaran bendera merah putih saat peringatan HUT RI di Pulau Karimun Anak kerap kali terlihat dalam setiap tahunnya. Tidak terkecuali pada hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 tahun 2020 ini.
Babinsa Desa Pongkar, Kopda Suhery, menuturkan, tradisi pengibaran bendera telah dilakukan sejak beberapa tahun silam. Dengan cara itu, masyarakat di Pulau terluar akan merasa diperhatikan sebagai bagian dari wilayah NKRI.
"Ini penting, bagaimana kita hadir, dan membuat masyarakat Pulau Karimun Anak ini akan selalu merasa bahwa mereka adalah kesatuan yang utuh dari bangsa Indonesia," ungkap Suhery.
Pulau Karimun Anak memiliki jumlah penduduk sebanyak 12 Kepala Keluarga (KK). Menurut masyarakat di Karimun, umumnya mereka yang bermukim di Pulau tersebut masih memiliki ikatan keluarga.
ADVERTISEMENT
Menurut Suhery, nasionalisme warga setempat tidak perlu diragukan, meski berada pada wilayah dengan arus mobilisasi pelayaran internasional yang tinggi, seluruh masyarakat di sana menyadari bahwa mereka adalah bagian dari Indonesia.
"Ada banyak kegiatan-kegiatan bersifat nasionalis yang selalu dilaksanakan di Pulau ini, sehingga warga pun sudah menyadari sepenuhnya," kata dia.
Warga Pulau terluar Karimun Anak memberi hormat kepada bendera merah putih. Foto: Khairul S/kepripedia.com