Meski 4 Daerah Zona Kuning, COVID-19 di Kepri Masih Belum Aman

Konten Media Partner
4 September 2021 12:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi. Foto: Indra Fauzi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. Foto: Indra Fauzi/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepulauan Riau, Mohammad Bisri, mengungkapkan COVID-19 di Kepri masih jauh dari kata aman. Meskipun, 4 kabupaten/kota sudah berstatus zona kuning atau rendah penyebaran COVID-19.
ADVERTISEMENT
Walaupun saat ini grafik kasus COVID-19 sudah menunjukkan tren penurunan signifikan, tapi angka kasus aktif masih tergolong tinggi. Tercatat data terakhir per Jumat (3/9) kasus aktif sebanyak 837 kasus.
"Dulu sebelum naik seperti ini kasus aktif kita cuma sekitar 200-an. Sementara sekarang masih 800 lebih kasus," ujarnya.
Selain itu, perbandingan antara jumlah kasus COVID-19 dengan jumlah tes yang dilakukan atau disebut positivity rate di Kepri juga masih tergolong tinggi yakni pada angka 13,16 persen. Sementara, lanjut Bisri, idealnya wilayah yang rendah penyebarannya COVID-19 harus dibawah 5 persen.
Oleh karena itu, kondisi tersebut juga masih harus harus diwaspadai agar tidak terjadi lonjakan kembali.
"Ini haru diperbaiki, dengan cara menyajikan data-data yang benar. Jangan sampai ada yang positif tidak ketahuan," kata Bisri.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, untuk menekan angka penyebaran COVID-19, pihaknya terus mendorong untuk mengutamakan upaya tracing. Hal itu untuk mengetahui seberapa besar penyebaran yang terjadi saat ini. Sehingga, bisa dilakukan pencegahan atau pemutusan mata rantai penyebarannya.
Disamping itu, Bisri juga mengimbau agar masyarakat tetap mengutamakan protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari.
Untuk diketahui, berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Kepri, data terakhir 2 September 2021, kasus terkonfirmasi positif bertambah 83 kasus. Sehingga, secara kumulatif kasus yang masih aktif saat ini sebanyak 837 kasus. Sementara kasus sembuh bertambah 124 orang, dan meninggal dunia sebanyak 1.666 orang.