Menko PMK: Bantuan Beras ke Masyarakat Harus Layak Konsumsi

Konten Media Partner
12 Agustus 2021 17:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko PMK, Muhadjir Effendy, mengecek ketersediaan beras untuk bantuan sosial di Gudang Bulog Tanjungpinang. Foto: Ismail/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Menko PMK, Muhadjir Effendy, mengecek ketersediaan beras untuk bantuan sosial di Gudang Bulog Tanjungpinang. Foto: Ismail/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengecek secara langsung ketersediaan beras untuk bantuan sosial di Gudang Bulog Tanjungpinang, Kamis (12/8).
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan tersebut, Muhadjir menegaskan beras yang diberikan kepada masyarakat harus yang layak konsumsi.
"Saya pesan hati-hati jangan sampai beras tidak layak diberikan ke masyarakat," ujarnya.
Selain itu, ia juga berpesan, jika dalam penyaluran Bansos beras dari pemerintah tersebut ada masyarakat yang mengajukan keluhan terhadap kualitas beras. Maka, diharapkan pihak PT Pos dan Bulog sebagai penyalur dan penyedia dapat merespon keluhan tersebut dengan menggantikan beras Bansos tersebut dengan yang lebih bagus.
"Pokoknya kalau ada masyarakat yang komplain terhadap beras harus segera direspon secepatnya. Baik, PT Pos sebagai penyalur maupun Bulog sebagai penyedia," ungkap Muhadjir.
Mantan menteri pendidikan ini juga menambahkan, sesuai dengan kebijakan pemerintah, stok beras yang dibagikan sebagai Bansos ini diutamakan berasal dari beras lokal.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, karena Kepri bukan daerah yang menghasilkan beras, sehingga masih terjadi defisit beras, maka ketersediaan beras untuk Kepri dikirim dari daerah terdekat yang surplus beras.
"Terutama daerah yang surplus beras, karena dari tinjauan saya di beberapa daerah seperti Jabar, Jatim, Jateng, Kaltim, Kalteng seluruhnya surplus beras, semuanya cukup," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Bulog Tanjungpinang, Parluhutan Siregar, mengatakan saat ini stok beras yang ada di gudang sebanyak 500 ton. Sementara yang masih dibongkar sekitar 700 ton.
"Sedangkan dalam perjalanan 500 ton," demikian Parluhutan.