Luhut Minta Dukungan KSAL Bantu Pengawasan Wilayah Labuh Jangkar di Kepri

Konten Media Partner
18 Maret 2021 16:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad memaparkan potensi labuh jangkar dihadapat 4 menteri. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad memaparkan potensi labuh jangkar dihadapat 4 menteri. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungannya ke Kota Batam, Kepulauan Riau, Kamis (18/3), Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, menekankan progres percepatan pemulihan ekonomi di Kepri melalui aktivitas labuh jangkar.
ADVERTISEMENT
Usai mendengarkan paparan dari Gubernur Kepri, Ansar Ahmad terkait sejumlah target, Luhut pun menyebutkan jika akan meminta KSAL untuk membantu Tim Satgas Pengawasan Labuh Jangkar dalam memantau wilayah labuh jangkar.
Menurutnya, pengawasan itu penting dalam menjaga keamanan dan pertahanan negara. Bahkan ia menyebut jika memungkinkan perlu penyediaan drone atau satelit untuk memantau wilayah tersebut.
“Sepanjang aturan kita buat jelas dan terintegrasi ini akan menarik buat kapal untuk labuh jangkar diwilayah kita,” kata Luhut.
Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan (tengah) bersama menteri lainnya didampingi Gubernur Kepri, Ansar Ahmad dan Kepala BP Batam (kanan). Foto: Istimewa
Luhut menambahkan peran dan sinergitas bersama TNI-Polri sangat diperlukan dalam menjaga pertahanan negara dan keamanan guna menjamin investasi.
Selain memperhatikan potensi labuh jangkar, Luhut juga memberikan sejumlah masukan terkait Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang. Ia meminta pihak pengelola untuk terus meyakinkan para investor dalam berinvestasi. Agar nilai ekspor meningkat dan menambah devisa bagi negara.
ADVERTISEMENT
Dia juga mendorong pengelola KEK untuk menggunakan gas dan solar sel dalam pengoperasional yang menjadikan nilai tambah tersendiri.
Sebelumnya, Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, memaparkan sejumlah potensi pendapatan yang bisa dioptimalkan daerah dihadapan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.
Ansar menjelaskan, potensi dari labuh jangkar Provinsi Kepri baru memungut retribusi pada 6 titik, diantaranya Perairan Pulau Nipah, Perairan Karimun, Perairan Galang, Perairan Kabil Selat Riau, Perairan Tanjung Berakit dan Perairan Batam.
Bahkan, sebagai upaya untuk mendukung pungutan retribusi dari potensi tersebut Pemprov Kepri telah membentuk Tim Satgas Pengawasan Labuh Jangkar yang dikomandoi oleh Dan Guskamlabar. Kemudian membentuk Tim Pengembangan Infrastruktur, Investasi dan Promosi Kawasan Labuh Jangkar. Pemprov Kepri juga akan melakukan penataan kawasan perairan.
ADVERTISEMENT
"Selama Februari, untuk sementara diperoleh daerah sebesar Rp42 juta per hari atau Rp1,38 miliar. Kedepan Kepri menargetkan sebesar Rp700 juta per hari atau 255 miliar per tahun," ungkap Ansar.
Selain potensi labuh jangkar, Ansar juga menerangkan, perkembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, yang saat ini dikelola PT Bintan Alumina Indonesia (BAI).
Menurutnya, saat ini PT BAI terus meningkatkan investasinya dalam mendukung peningkatan pengolahan bauksit dan aluminum guna menaikkan nilai ekspor. Penambahan wilayah KEK seluas 2.500 hektar untuk mendukung infrastruktur dan kebutuhan kawasan seperti air dan listrik.