Konektivitas Waduk Kawal-Gesek Butuh Dana Rp 300 Miliar

Konten Media Partner
30 Juli 2020 11:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Waduk Gasek, Bintan. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Waduk Gasek, Bintan. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Pembangunan jaringan dan Instalasi Pengolahan Air (IPA) dari Waduk Kawal ke Waduk Gesek membutuhkan anggaran sebesar Rp 300 miliar.
ADVERTISEMENT
Hal ini di sampaikan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Provinsi Kepri, Mahyudin. Ia mengatakan setelah melakukan perhitungan kebutuhan pengoperasional Waduk Kawal, alokasi yang dibutuhkan untuk pembangunan IPA sebesar Rp150 miliar.
Sementara untuk jaringan sepanjang 25 sampai 27 kilometer dari Kawal ke Gesek juga sebesar Rp150 miliar.
"Total untuk koneksi kedua waduk sekitar Rp 300 miliar," ujarnya, Kamis (30/7).
Ia menjelaskan, pembangunan IPA akan dilakukan di kawasan Gesek karena jaringan distribusi air kepada pelanggan dipusatkan di waduk tersebut.
“Di Waduk Kawal akan dibangun pompa yang akan mendorong air dari Waduk Kawal ke IPA Kawal yang ada di Gesek. Sedangkan untuk distribusinya menggunakan jaringan Waduk Sei Gesek,” jelasnya.
Kendati demikian, Mahyudin menambahkan, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui skema anggaran yang digunakan untuk melaksanakan proyek tersebut. Mengingat, pengoperasional Waduk Kawal ditargetkan pada 2021 mendatang.
ADVERTISEMENT
“Apakah pola sepenuhnya menggunakan anggaran daerah, sharing anggaran antar Pemerintah Daerah atau sharing anggaran Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Pusat. Kita sudah mengajukan rencana kebutuhan ini ke Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan,” tutup Mahyudin.
Sebelumnya, Gubernur Kepri, Isdianto, berkomitmen mengatasi persoalan krisis air bersih di Pulau Bintan. Terlebih saat masuk musim kemarau.
Salah satu solusinya yakni dengan menghubungkan ketiga waduk di Pulau Bintan, Sei Pulai, Gesek dan Kawal. Namun demikian, untuk mewujudkan hal tersebut perlu skema sharing anggaran atau menggunakan APBN.
"Anggaran yang dibutuhkan cukup besar, maka perlu skema sharing atau dari APBN," ujarnya, belum lama ini.
Anggota DPRD Kepri, Rudi Chua. Foto : Ismail/kepripedia.com

Pembiayaan APBN

Legislator Komisi II DPRD Kepri, Rudy Chua mengatakan dari informasi yang ia dapatkan, untuk pembangunan infrastruktur tersebut sepenuhnya akan menggunakan anggaran APBN. Karena apabila bertumpu pada anggaran daerah, kekuatan yang tersedia sangat terbatas.
ADVERTISEMENT
“Dari pembahasan memang membutuhkan jaringan dan IPA baru. Karena IPA Sei Gesek kapasitasnya adalah 100 liter perdetik. Sementara kapasitas Waduk Kawal 400 liter perdetik,” ujarnya Rudy Chua.
Politisi Partai Hanura tersebut menegaskan, Gubernur Kepri, Isdianto beberapa waktu lalu sudah berkomitmen untuk menuntaskan program interkoneksi Waduk Kawal ke Waduk Sei Gesek ini pada 2021 mendatang. Menurutnya, bagaimana teknisnya, tahun depan Waduk Kawal harus memberikan manfaat bagi kebutuhan air untuk Ibu Kota Provinsi Kepri, Tanjungpinang.
“Kita berharap semua kebutuhan infrastruktur pendukung untuk operasional Waduk Kawal dihandle oleh Pemerintah Pusat. Sehingga anggaran daerah bisa difokuskan bagi kebutuhan lainnya,” harap Rudy Chua.
Seperti diketahui, pembangunan Waduk Kawal secara keseluruhan adalah sebesar Rp85 miliar yang bersumber dari APBN melaui Satker Kementerian PUPR, Balai Wilayah Sungai Sumatera IV (BWS IV). Pembangunan dimulai pada 2017 lalu dengan alokasi sebesar Rp22 miliar. Kemudian pada tahun 2018 dialokasikan Rp67,6 miliar. Selanjut pada 2019 adalah sebesar Rp5 miliar.
ADVERTISEMENT
**
ads