Kisah Pilu Putri: Jadi Paskibraka, Saat Kembali Ayahnya Sudah Meninggal Dunia

Konten Media Partner
22 Agustus 2021 17:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Putri Nur Azhima, mencium nisan di pusara sang ayah. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Putri Nur Azhima, mencium nisan di pusara sang ayah. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Kebahagiaan baru saja dirasakan Putri Nur Azhima setelah berhasil mewakili Kabupaten Karimun menjadi salah satu yang tergabung di dalam tim Paskibraka provinsi Kepri. Ia ditugaskan sebagai pembawa baki pada pelaksanaan HUT ke-76 RI tahun 2021 provinsi Kepulauan Riau.
ADVERTISEMENT
Dalam waktu yang bersamaan, seketika kebahagiaannya itu seakan sirna setelah mendapat kabar bahwa sang ayah, Muhammad Syahril, dinyatakan meninggal dunia saat dirinya sedang bertugas menjadi tim Paskibraka di Kota Tanjungpinang.
Sang ayah meninggal dunia pada 8 Agustus 2021. Meski terasa berat, dara kelahiran 24 Februari 2005 tetap terus menuntaskan tugasnya sebagai Paskibraka. Apalagi, hal itu menjadi salah satu pesan yang dititipkan oleh ayahnya sebelum wafat.
"Harus terus bertanggungjawab dan membuat ayah bangga," kata dia menirukan pesan sang ayah.
Ia menceritakan bagaimana alur perjuangannya hingga dinyatakan lolos menjadi tim Paskibraka tingkat provinsi Kepri. Keberhasilannya itu juga tidak terlepas dari peran serta sang ayah.
"Ayah tahu kalau ini adalah cita-cita saya sejak kecil, menjadi Paskibraka," ucap Putri.
Putri Nur Azhima, berziarah ke makam sang ayah. Foto: Istimewa
Hingga selesai menjalankan tugas, ia langsung kembali ke Karimun. Dengan mengenakan seragam kebesaran Paskibraka, ia langsung menyambangi pusara sang ayah. Isak tangisnya tidak dapat dibendung kala itu.
ADVERTISEMENT
"Tidak sangka secepat itu ayah pergi. Pasti sedih, jujur sampai sekarang masih belum menyangka dan belum percaya, bahwa ayah betul-betul sudah tidak ada," jelasnya sembari menyeka air mata.
Kesedihan mendalam terpancar jelas dari wajah gadis 16 tahun itu. Ia tampak mencium nisan makam sang ayah. Itu seakan menunjukan kecintaan yang luar biasa kepada sosok pahlawan baginya.
Hal yang dialami oleh gadis sematawayang ini, mengundang rasa simpati dari berbagai pihak. Termasuk Bupati Karimun, Aunur Rafiq. Putri bahkan sempat dihubungi oleh orang nomor satu di Karimun itu agar tetap terus semangat meski sang ayah telah tiada.
Selain itu, Putri juga mendapat jaminan pendidikan hingga jenjang SMA dari DPC PKB Karimun. Tidak hanya itu, ia juga mendapatkan pendampingan saat akan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT