Kiriman Dihentikan, Hewan Kurban Idul Adha di Kepri Bergantung Ternak Lokal

Konten Media Partner
20 Mei 2022 12:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peternak sapi kurban di Karimun, Kepulauan Riau. Foto: Khairul S/Kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Peternak sapi kurban di Karimun, Kepulauan Riau. Foto: Khairul S/Kepripedia.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penghentian sementara pengiriman sapi dari luar daerah ke Kepri untuk pencegahan wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) pada hewan ternak dinilai akan berdampak pada ketersedian daging. Khususnya kebutuhan hewan kurban saat momen perayaan Idul Adha mendatang.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, pada saat hari raya kurban mendatang akan sangat bergantung pada ternak sapi lokal.
Menurut Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Kesehatan Hewan (DKPKH) Provinsi Kepulauan Riau, Honismandri, menyebutkan bahwa pasokan sapi lokal saat ini tergolong cukup untuk memenuhi kebutuhan khususnya perayaan Idul Adha pada bulan Juli nanti.
Ia mengungkapkan, saat ini total populasi sapi di seluruh kabupaten/kota di Kepri mencapai 27 ribu ekor. Sedangkan berdasarkan data sebelum-sebelumnya, kebutuhan hewan kurban Hari Raya Idul Adha di Kepri dipresdiksi berkisar 4 ribu ekor saja.
Dengan akumulasi jumlah populasi dan kebutuhan tersebut, Honis mengaku pihaknya tidak terlalu khawatir dengan penghentian sementara pasokan sapi dari luar daerah.
"Diukur tahun lalu itu kebutuhan hewan kurban sekitar 3.850 ekor, maka tahun ini diperkirakan tidak akan jauh berbeda bisa kisaran 4 ribu ekor," ujar Honis.
ADVERTISEMENT
Walaupun sapi lokal dinilai sangat cukup untuk pemenuhan kebutuhan hewan kurban nanti, kata Honis, pihaknya masih menunggu kebijakan lanjutan terkait penghentian kiriman hewan ternak dari Sumatera tersebut.
Hal itu dikarenakan kebijakan pencegahan wabah PMK yang menyerang sapi dan kambing ini hanya sementara waktu. Menurutnya lagi, masih ada waktu supaya pasokan sapi dari luar daerah dapat normal seperti semula.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Tanjungpinang, Yoni Fadri, menyebutkan bahwa saat ini tengah berkoordinasi dengan dinas atau instansi mengenai pemenuhan kebutuhan hewan kurban mendatang.
"Untuk sementara, kami berencana mendatangkan sapi dari Natuna dan Anambas untuk kebutuhan kurban. Saat ini sapi yang layak kurban di Tanjungpinang hanya sebanyak 578 ekor sedangkan dari data tahun lalu kebutuhan kurban sekitar 600-an ekor sapi," ungkan Yoni.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk ketersediaan sapi sehari-hari menuruntnya masih mencukupi. Namun ia mewaspadai adanya kenaikan harga daging sapi segar.
"Kami akan intens turun ke lapangan untuk memantau harga daging sapi," pungkasnya.
Selain itu, beberapa waktu lalu, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, juga menyebutkan akan memanfaatkan sapi lokal di Kepri untuk memenuhi kebutuhan daging segar dan hewan kurban yang tidak lama lagi.
Hal ini dikarenakan daging sapi di Kepri juga didukung oleh kiriman dari Kuala Tungkal, Provinsi Jambi, kini dihentikan sebagai upaya pencegahan wabah PMK.
Ansar pun meyakinini akan dapat memanfaatkan sapi lokal hasil peternakan di daerah untuk memenuhi kebutuhan akan daging dan hewan kurban tahun ini.
"Karena kebutuhan sapi tidak bisa dipasok dari daerah lain, kita perkuat masyarakat kita," kata dia.
ADVERTISEMENT
Ansar pun mengakui, selama ini Kepri masih bergantung kiriman dari daerah lain untuk pemenuhan kebutuhan hewan ternak dan daging segar. Padahal Ansar melihat banyak peternakan sapi di Kepri yang dapat dimanfaakan di tengah kondisi ini.
Dengan keyakinan ternak lokal dapat memenuhi kebutuhan tersebut, Ansar pun mengaku tak khawatir atas kebijakan penghentian sementara pengiriman sapi dari daerah lain.
"Pasti ada hikmahnya. Saya kira kalau sifatnya insidentil, kita dapat memenuhi kebutuhan ini," tutupnya.