Kepri Galakkan Stop Sampah Plastik Sekali Pakai

Konten Media Partner
21 September 2019 10:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepri Galakkan Stop Sampah Plastik Sekali Pakai
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Masalah sampah plastik bukan hanya menjadi problema di Indonesia saja, bahkan dunia sedang membicarakan hal itu. Melihat perkembangan masalah sampah plastik, sudah seharusnya mempercepat perbaikan sistem pengelolaannya dan juga pencegahannya.
ADVERTISEMENT
Hari ini, Sabtu (21/09) gerakan World CleanUp Day (WCD) hadir kembali diseluruh dunia. Dengan aksi bersih-bersih   yang melibatkan 13 juta relawan di seluruh Indonesia. Dengan tema "CleanUp For Peacefull” dalam rangka memperingati hari perdamaian dunia.
Plt. Gubernur Kepri, Isdianto mengatakan gerakan peduli sampah ini juga akan melibatkan warga Kepri, bersama seluruh elemen, baik dari pemerintah, swasta, sekolah, komunitas dan masyarakat umum turun dalam aksi ini. 
“Momentum ini menunjukkan betapa pentingnya kita semua."
"Seluruh warga masyarakat untuk bergerak bersama tanpa harus saling menuding siapa yang harus bertanggung jawab. Sebaiknya kita sama-sama mencegah dan mengelola sampah dengan baik,” kata Isdianto. 
Istimewanya tahun ini gerakan WCD menjadi salah satu dari serangkaian acara hari jadi Kepulauan Riau yang ke-17 tahun. Sesuai dengan surat edaran Gubernur Kepri.
ADVERTISEMENT
Ketua WCD Kepri, Nunung Rozalina mengatakan terdapat 7 kabupaten/kota siap bergerak membersihkan lingkungan yang ada di Kepri. Yang mana titik lokasi utama Provinsi Kepri masih di daerah pelantar 1,2,3 dan KUD di Kota Tanjungpinang. Sementara titik kumpul dimulai di Gedung Daerah. 
“Ini mimpi kami untuk seluruh relawan yang ada. Targetnya 100.000 relawan se-Kepri turun dalam aksi. Kami berharap Kepri bebas dari sampah. Serta ditetapkan satu hari Kepri bersih dan masuk dalam agenda tahunan,” jelasnya.
Di Kota Tanjungpinang terdapat 6 titik lainnya, selain di titik utama. Diantaranya adalah Rimba Jaya, Kampung Bulang, Pulau Penyengat, Kampung Bugis, Bintan Centre dan Kampung Sidomulyo. Kabupaten Bintan juga bergerak di masing-masing kecamatan, sesuai surat edaran dari Bupati Bintan. 
ADVERTISEMENT
Sedangkan di Kabupaten Lingga terdapat 5 titik, Natuna 2 titik dan Anambas 3 titik, ada kurang lebih 100 komunitas yang ikut terlibat.
Untuk tahun 2018 lalu, dalam aksi WCD telah berhasil mengumpulkan 64.769 Kilogram sampah di 106 titik lokasi aksi dengan jumlah relawan 36.917 orang. Yang terbagi di 5 kabupaten dan 2 kota di Kepri. 
Adapun jenis sampah yang terkumpul adalah plastik, kain, botol plastik, kaca, besi, potongan kayu, sterofoam, karpet, puntung rokok dan pampers. Lokasi aksi bersih berupa pantai, laut, dermaga, sungai, pemukiman, jalan dan sekolah.
Nunung beranggapan dalam 1 hari tentunya tidak dapat menyelesaikan permasalahan sampah dengan tuntas. Namun, 1 hari itu bergerak bersama-sama daripada tidak sama sekali. Sehingga mampu memberikan kesadaran kepada seluru masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar. Meminimalisirkan penggunaan sampah plastik sekali pakai dan meningkatkan peduli untuk tidak membuang sampah sembarangan, apalagi ke dalam laut. 
ADVERTISEMENT
“Moment itu akan kami galakkan juga kepada masyarakat untuk gerakan meminimkan penggunaan plastik sekali pakai seperti sedotan, kantong plastik dan menggantinya dengan pipet bambu/ stainless dan kantong belanja yang bisa dipakai berulang kali. Serta membawa botol minum sendiri dari rumah,” kata Nunung.
Nunung berharap masyarakat dapat mengerti akan hal itu, karena kepedulian lingkungan dibutuhkan dari kerjasama semua pihak untuk saling mendukung dan menjaga. Pelan-pelan gaya hidup ramah lingkungan akan menjadi kebiasaan jika terus dilakukan. Semua kembali lagi pada kesadaran masing-masing individu dan kemauan pribadi untuk menjaga lingkungan.
World Cleanup Day merupakan sebuah gerakan kampanye aksi bersih terhadap sampah. Gerakan ini diinisiasi oleh Lets Do It World di Estonia yang memulai aksi sejak 2008. Namun World Cleanup Day sendiri adalah yang pertama dilaksanakan di dunia pada 15 September 2018 melibatkan 157 negara di dunia dan mengumpulkan lebih dari 18 juta relawan bergabung dalam aksi cleanup tersebut.
ADVERTISEMENT
World Cleanup Day di Indonesia pertama kali diperkenalkan oleh Let’s Do It Indonesia yang merupakan organisasi dibawah naungan Let’s Do It World Movement pada tahun 2014. 
Namun, untuk pergerakan di Indonesia, WCDI 2019 digerakkan oleh core team nasional yang terdiri dari 11 organisasi dan lembaga yaitu Let’s Do It Indonesia, DFW Indonesia, Indorelawan, Trash Hero Indonesia, Social Designee, Gerakan Mari Berbagi, Gerakan Pramuka Indonesia, Pemuda Peduli Lingkungan Asri dan Bersih, Clean Action, Qlue dan JCI Indonesia.
Penulis : Mily
Editor : Wak JK