Kepri Deflasi 0,42 Persen, Batam-Tanjungpinang Masuk 5 Besar Deflasi se-Sumatera

Konten Media Partner
2 September 2021 17:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasar. Foto: Ismail/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasar. Foto: Ismail/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) di Provinsi Kepri (Kota Batam, Tanjungpinang) mengalami deflasi sebesar 0,42 persen pada Agustus 2021.
ADVERTISEMENT
Kepala BPS Kepri, Agus Sudibyo, melalui pers rilis meyampaikan deflasi yang terjadi karena adanya penurunan IHK pada Agustus 2021 dari 105,33 menjadi 104,89. Kemudian, secara kumulatif mulai Januari-Agustus 2021 Kepri sudah mengalami inflasi sebesar 0,20 persen.
"Sementara itu, laju inflasi ‘year on year’ (Agustus 2021 terhadap Agustus 2020) tercatat sebesar 1,60 persen," ujarnya, Kamis (2/9).
Ia menjelaskan, deflasi 0,42 persen yang terjadi pada Agustus 2021 ini berbanding terbalik dengan Agustus 2020 yang mengalami inflasi sebesar 0,04 persen. Sementara tingkat inflasi secara kumulatif Januari-Agustus 2021 sebesar 0,20 persen, berbanding terbalik dengan inflasi periode yang sama pada tahun 2020 yang mengalami deflasi sebesar 0,21 persen.
"Dari 2 kota IHK di Provinsi Kepri, tercatat Kota Batam mengalami deflasi sebesar 0,44 persen, dan Kota Tanjungpinang deflasi sebesar 0,32 persen," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Dari 24 kota IHK di Sumatera, tercatat 5 kota mengalami inflasi dan 19 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 0,28 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Sibolga sebesar 0,05 persen.
Sementara, deflasi tertinggi terjadi di Kota Bandar Lampung sebesar 0,53 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Meulaboh sebesar 0,03 persen. Kota Batam dan Kota Tanjungpinang masing-masing menduduki peringkat ke-2 dan ke-5 dari 19 kota yang mengalami deflasi di Sumatera.
Selanjutnya bila dilihat dari 90 kota IHK, tercatat 34 kota mengalami inflasi dan 56 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Kendari sebesar 0,62 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Tanjung sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Sorong sebesar 1,04 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Meulaboh, Sukabumi,dan Timika sebesar 0,03 persen.
ADVERTISEMENT
"Kota Batam dan Kota Tanjungpinang masing-masing menduduki peringkat ke-9 dan ke-16 dari 56 kota yang mengalami deflasi se-Indonesia," ucap Agus,
Deflasi yang terjadi di Kepri karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks kelompok pengeluaran. Seperti kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,36 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,14 persen; dan kelompok transportasi sebesar 0,74 persen.
Sementara Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi, yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,28 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,01 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,15 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,01 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,37 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,09 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,33 persen
ADVERTISEMENT