Kadinkes Batam Minta Ormas Bantu Sediakan Tempat Vaksinasi COVID-19

Konten Media Partner
8 April 2021 12:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi. Foto: Zalfirega/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi. Foto: Zalfirega/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Kota (Pemkot) Batam melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) terus gencar melaksanakan vaksinasi COVID-19 untuk masyarakat.
ADVERTISEMENT
Karenanya, untuk kelancaran vaksinasi, Dinkes Kota Batam meminta organisasi masyarakat (Ormas) untuk membantu menyediakan tempat pelaksanaan vaksinasi.
"Kita sedang menyelesaikan vaksinasi tahap dua yang akan menyasar kalangan publik. Untuk itu kita minta ormas agar menyediakan tempat," kata Kepala Dinkes Batam Didi Kusmarjadi, Rabu (8/4).
Dia menyebut, saat ini pemerintah Batam tidak memiliki anggaran khusus untuk vaksinasi COVID-19. Maka dari itu diharapkan kerja sama elemen masyarakat ormas dalam vaksinasi massal itu.
"Kita belum memiliki anggaran dalam pelaksanaan vaksinasi massal untuk masyarakat sehingga peran ormas dibutuhkan," katanya.
Kadinkes Kota Batam itupun berharap otmas atau kelompok masyarakat bersedia menyediakan tempat setelah mengajukan permohonan. Sehingga petugas hanya datang menyuntik vaksinasi saja.
"Saya berharap kepada ormas atau pihak lainnya untuk bisa membantu kami untuk menyediakan tempatnya dan konsumsi. Setelah itu mengajukan permohonan baru kami hanya datang menyuntik vaksin saja," imbaunya.
ADVERTISEMENT
Didi juga menyampaikan, bahwa pemerintah saat ini masih terfokus menjalankan program vaksinasi yang secara khusus ditujukan kepada penerima prioritas, seperti tenaga kesehatan, aparatur negara, dan jurnalis.
Karena, lanjutnya, pemerintah menargetkan penerima vaksinasi ini mencapai sekitar 40 juta orang.
"Untuk saat ini masih fokus menjalankan program vaksinasi yang secara khusus ditujukan kepada penerima prioritas atau khusus publik. Jadi untuk masyarakat umum belum dibuka centranya," imbuhnya.
Ketika ditanya mengenai apakah ada keluhan efek samping dari suntik vaksinasi tersebut, Didi pun mengaku hingga sampai saat ini belum menemukannya. Hanya laporan efek biasa seperti ngantuk dan ada juga yang jadi kuat fisiknya.
"Tergantung fisiknya si penerima vaksinasi itu lah, namun mengenai ada efek sampingnya belum ada saya dengar," tegasnya.
ADVERTISEMENT