Industri Pengolahan di Kepri Sumbang 41 Persen PDRB

Konten Media Partner
31 Agustus 2021 17:31 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas pekerja di pabrik baru mesin cuci Sharp di Karawang, Jawa Barat. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas pekerja di pabrik baru mesin cuci Sharp di Karawang, Jawa Barat. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri, Agus Sudibyo, mengatakan pandemi COVID-19 tidak memengaruhi kegiatan ekspor industri pengolahan di Kepri. Hal tersebut disebabkan sistem kerja pengolaham ekspor industri saat ini menggunakan lebih banyak teknologi mesin dan komputer.
ADVERTISEMENT
Ia menyebut, ekspor industri pengolahan selama ini memang menjadi penopang perekonomian dengan menyumbang sekitar 41 persen pada struktur produk domestik regional bruto (PDRB) Provinsi Kepri.
"Jadi, bahan industrinya diimpor dari negara lain, kemudian diolah di sini. Setelah jadi, baru diekspor lagi," ungkap Agus, belum lama ini.
Dijelaskannya, ekspor industri pengolahan di Kepri masih menyasar negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan Singapura.
Oleh karena itu, ke depan dirinya optimistis ekspor terhadap tiga negara itu akan terus meningkat seiring dengan aktivitas ekonomi yang mulai tumbuh positif.
"Momentum ini harus diambil untuk meningkatkan ekspor industri pengolahan di Provinsi Kepri," ucap Agus.
Kawasan strategis industri di Provinsi Kepri terpusat di Kota Batam, disusul Kabupaten Bintan dan Kabupaten Karimun atau dikenal dengan istilah BBK.
ADVERTISEMENT
Ketiga kawasan ini berada pada jalur perdagangan internasional dan berbatasan langsung dengan negara Singapura dan Malaysia.