news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Gubernur Ansar Komitmen Lanjutkan Pengerjaan 2 Proyek Strategis di Karimun

Konten Media Partner
23 Maret 2021 17:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad. Foto: Khairul S/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad. Foto: Khairul S/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Dua proyek strategis di Karimun, menjadi perhatian khusus Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad. Kedua proyek tersebut adalah rencana perpanjangan landasan pacu Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHA) dan kelanjutan pembangunan pelabuhan peti kemas Malarko.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, jika rencana perpanjangan landasan pacu dapat segera terealisasi, hal itu akan dapat menjadi mesin ekonomi baru bagi daerah berjuluk bumi berazam itu.
"Kelanjutan pembangunan bandara itu sudah jadi prioritas kita, karena jika itu selesai, Karimun akan terdorong oleh mesin ekonomi baru itu," kata Ansar saat kunjungannya ke Karimun beberapa waktu lalu.
Kemudian, untuk Pelabuhan peti kemas Malarko, kata dia, potensi yang ada pada pembangunan pelabuhan yang disebut-sebut sebagai pelabuhan kargo terbesar di Kepri itu, berpeluang mendatangkan investasi.
"Ada tidaknya pelabuhan ini biasanya menjadi salah satu pertanyaan penting bagi para investor terutama yang skala besar. Sehingga, kita akan dorong terus proyek ini ke Pak Menteri Perhubungan," jelasnya.
Kedua proyek strategis ini, sebelumnya juga sempat ditinjau langsung oleh Menhub RI, Budi Karya Sumadi, pada awal Februari 2020 lalu.
ADVERTISEMENT
Rencananya, Bandara RHA Karimun akan memperpanjang landasan pacunya dari semula memiliki panjang 1.400 meter menjadi 2.000 meter dengan dana sebesar Rp. 100 miliar yang bersumber dari APBN.
Selain itu, untuk pembangunan Pelabuhan Peti Kemas Malarko. Pemerintah mengelontorkan dana mencapai Rp 200 Miliar. Nantinya, pelabuhan ini akan disebut sebagai Pelabuhan Kerja sama (KSP).
Namun begitu, kondisi pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini, menjadi penyebab utama sehingga kedua proyeksi tersebut harus dilakukan penundaan untuk sementara waktu.