Foto: Mengolah Sagu Secara Tradisional di Lingga

Konten Media Partner
28 Juni 2020 14:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu pabrik sagu di pinggiran sungai di Desa Pekaka, Lingga Timur. Foto: Hasrullah/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu pabrik sagu di pinggiran sungai di Desa Pekaka, Lingga Timur. Foto: Hasrullah/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau memang terkenal dengan potensi sagu yang telah ada sejak dulu, dengan lahan sagu yang tak terhitung berapa luasnya yang umumnya masih dimiliki masyarakat.
ADVERTISEMENT
Potensi tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengolah dan menjadikan usaha untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Maka suatu yang wajar, jika sejumlah makanan khas asli Bumi Bunda Tanah Melayu ini berbahan utama sagu.
Tim kepripedia pada suatu kesempatan dapat mengabadikan pabrik pabrik sagu (umum disebut masyarakat sebagai proyek sagu) di Desa Pekaka, Lingga Timur. Sayangnya proyek sagu yang mengolah dari batang sagu menjadi sagu basah masih belum beroperasi saat itu.
"Kalau ada hajatan orang kampung, ditambah lagi hujan lebat, jadi tidak ngisa (mengolah batang sagu menjadi sagu basah)," ungkap salah satu pengelola proyek sagu di Pekaka, Heri.
Ia menyebutkan, sagu yang telah ditebang, kemudian dipotong dan diikat untuk selanjutnya dibawa melalui aliran sungai yang ada menuju tempat pengolahan.
ADVERTISEMENT
"Dalam seminggu kalau aktif bisa lah produksi beberapa ton sagu. Kalau produksi full bisa sampai 12 ton. Nanti pengolah sagu menjadi tepung atau pengepul (agen) datang ambil juga lewat sungai ini pakai boat kayu," ucapnya.
Untuk diketahui, dari sagu basah, sudah dapat diolah menjadi sejumlah makanan seperti gubal, lakse, limpeng sagu dan lain sebagainya yang umum dikonsumsi masyarakat.
Pekerja pabrik sagu membelah sagu batang untuk kemudian dihaluskan. Foto: Hasrullah/kepripedia.com
Isi didalam batang sagu kemudian diolah untuk dipisahkan antara isi dan serat (ampas). Foto: Hasrullah/kepripedia.com
Batang sagu yang telah dipotong dan akan dibelah sebelum dihaluskan. Foto: Hasrullah/kepripedia.com
Batang sagu yang baru selesai dibawa dari kebun melalui aliran sungai di Desa Pekaka. Foto: Hasrullah/kepripedia.com
Mesin domping yang menggerakan alat penghalus untuk memisahkan antara isi sagu dan serat. Foto: Hasrullah/kepripedia.com
Kipas dan penyaring di dalam olahan. Saat beroperasi diisi air dan isi sagu akan masuk ke pipa melalui saring menuju penampungan. Foto: Hasrullah/kepripedia.com
Kulit batang sagu yang dapat digunakan sebagai kayu api atau alas-alas pengganti papan. Foto: Hasrullah/kepripedia.com
Penampungan sagu yang telah dihaluskan, direndam dengan air di bak terbuka (sagu basah). Foto: Hasrullah/kepripedia.com
Salah satu tempat penjemuran sagu basah untuk diolah kembali di Daik Lingga. Foto: Hasrullah/kepripedia.com