Desa Wisata Ekang Paparkan Rencana Bangun Penginapan Eco-Lodge ke Menparekraf

Konten Media Partner
24 Januari 2021 16:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengelola desa wisata Ekang Anculai, I Wayan Mestika, bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno. Foto: Milyawati/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Pengelola desa wisata Ekang Anculai, I Wayan Mestika, bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno. Foto: Milyawati/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Semakin berkembang menjadi tren pariwisata, Desa Wisata Ekang Anculai, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau rencanakan bangun penginapan dengan konsep Eco-lodge.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan langsung oleh Pengelola desa wisata Ekang Anculai, I Wayan Mestika, kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno saat kunjungan kerjanya di Bintan ke Desa Wisata Ekang Anculai., Sabtu (23/1).
Dalam penyampaiannya, Wayan mengatakan konsep Eco-lodge ini berupa penginapan yang ramah lingkungan dan menekankan pada alam. Tujuannya adalah untuk membangun dengan dampak positif yang berkelanjutan.
Pembangunannya, kata Wayan, harus menghindari rancangan yang dapat merusak atau merubah lingkungan setempat. Berlokasi di daerah yang masih alami, memiliki potensi ekologi yang tinggi serta program konservasi yang kuat. Eco-lodge juga memiliki komitmen pengolahan limbah yang ramah lingkungan.
"Rencana ini saya sampaikan langsung kepada Bapak Menteri saat beliau berkunjung ke sini, dan beliau mendukung sekali  program tersebut. Pak Sandi juga meminta untuk mengingat kembali agar rencana ini benar-benar dapat terlaksana," jelas Wayan.
ADVERTISEMENT
Saat ini, hampir separuh desa-desa di Bintan, sudah mulai berkembang dan maju dengan keunggulan potensi menjadi desa wisata, salah satunya Desa Ekang Anculai. Ditambah dengan konsep Eco-lodge yang akan dibangun di sungai Ekang dan akan memantik daya tarik yang berbeda dari biasanya di Bintan. 
"Rencana di sungai ekang di hutan mangrovenya. Dari segi wisatawan, diharapkan menambah kunjungan dan ada pilihan objek wisata di Bintan. Sekaligus ini dapat menyerap tenaga kerja," tambah Wayan.
Secara luas, dampak yang akan diberikan dengan konsep Ecolodge ini terhadap lingkungan dapat meminimalisir dampak negatif pada lingkungan dengan cara meminimalisir tekanan terhadap lingkungan site, kontruksi, serta operasional dan perawatan resort atau penginapan.
Desa Wisata Ekang. Foto: Istimewa
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bintan, Wan Rudy Iskandar juga menerangkan rencana pembangunan berupa glamping resort villa tenda di atas air mangrove di sungai Ekang dengan konsep eco tourism.
ADVERTISEMENT
Rencana pembangunan tersebut di kawasan hutan mangrove yang sudah mendapatkan izin dari Pemerintah Provinsi Kepri selama 30 tahunan untuk eko wisata. 
"Tendanya diatas pelantar yang terapung dan tenda glamping seperti yang di anmon atau natra  tidak permanen. Yang ditawarkan adalah suasana menginap di villa-villa tenda terapung atau pelantar di alam di mangrove sungai ekang," papar Wan Rudy.
Ia menambahkan, Wisata mangrove pada siang hari dapat melihat habitat satwa liar seperti monyet dan lain-lain. Sedangkan wisata mangrove di malam hari di villa tenda terapung dengan habitat kunang-kunang yang masih banyak di sungai Ekang Bintan.
Terpisah, Menparekraf, Sandiaga Uno, menjelaskan bahwa desa wisata telah menjadi tren pariwisata yang menawarkan pengalaman liburan di tengah lingkungan santai dan sehat. Saat kunjungannya ke Desa Ekang Anculai tersebut, dirinya menyatakan bahwa destinasi wisata di Bintan sudah berkembang dan maju. 
ADVERTISEMENT
Desa berbasis alam atau eco wisata itu diungkapkan Sandi merupakan salah satu contoh desa wisata terbaik di Nusantara yang patut dijadikan sebagai contoh seluruh Desa Wisata di Indonesia.
“Tadinya kawasan ini merupakan kawasan perkebunan karet karena kurang optimal, maka diubah menjadi sebuah desa wisata yang keren banget setelah dikelola bersama-sama oleh warga desa, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), karang taruna dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis),” ungkap Sandiaga Uno yang juga ditulis di akun Instagram milik pribadinya (@sandiuno). Sabtu (23/1).