COVID-19 Varian Inggris Ditemukan Masuk ke Kepri

Konten Media Partner
25 Mei 2021 12:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampakan varian Corona B117 dari mikroskop elektron. Foto: NIAID
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan varian Corona B117 dari mikroskop elektron. Foto: NIAID
ADVERTISEMENT
Varian baru corona B117 asal Inggris terdeteksi sudah masuk ke wilayah Provinsi Kepri. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepri, Mohammad Bisri, mengungkapkan masuknya virus varian baru COVID-19 B117 ini diketahui dari salah satu warga di Kota Batam yang terpapar.
ADVERTISEMENT
"Iya varian baru COVID-19 asal Inggris sudah di Batam," ungkapnya, Selasa (25/5).
Virus varian baru ini, disebut Bisri, lebih kuat dan cepat menular. Bahkan, dampak yang dirasakan terhadap orang yang tertular juga lebih berat.
"Terutama bagi orang yang belum divaksin. Namun, bagi yang sudah divaksin masih efektif untuk melawan," ujarnya.
Menurut Bisri, sampel varian baru virus COVID-19 tersebut sudah masuk sekitar 3 minggu lalu melalui salah seorang warga di Batam. Namun, hasilnya baru diketahui sekitar 2 hari yang lalu.
"Artinya kenaikan kasus yang terjadi beberapa waktu kebelakang ini terjawab, dikarenakan ada virus varian baru yang masuk," tutup Bisri.

Varian B.117 Punya Tingkat Penularan Tinggi

Sebelum ditemukan di Kepri, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah manyampaikan tentang masuknya sejumlah varian baru COVID-19 di Indonesia diantaranya B117.
ADVERTISEMENT
Jubir Vaksinasi Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan jika hal itu juga terjadi di berbagai negara dan menyebabkan munculnya peningkatan kasus. Beberapa faktornya ialah mobilitas pergerakan masyarakat dan adanya varian baru.
"Varian yang digolongkan dengan Varian of Concern atau VoC yang diwaspadai itu ada tiga jenis yaitu B.117, B.1351, dan varian B1617. Varian B.117 ini diketahui memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi sekitar 36 sampai 75% dibandingkan dengan jenis virus yang beredar sebelumnya,” Siti Nadia dikutip dari situs Kemenkes, (4/5).
Nadia menuturkan, Varian B.117 saat ini merupakan varian yang paling banyak dilaporkan oleh orang dari berbagai negara. Dalam catatan WHO, berbagai peningkatan kasus sampai 49% varian B.117 yang bersirkulasi di Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT

Fakta Varian COVID-19 B117

Berdasarkan data yang diperoleh kepripedia dari sejumlah sumber, terdapat beberapa fakta dari varian baru COVID-19 B117 ini.
1. Mutasi B117 ini dilaporkan memiliki tingkat penularan lebih cepat hingga 70 persen dibandingkan varian awal. Namun hingga kini belum ada catatan yang dikeluarkan lembaga terkait jika varian ini dapat menyebabkan kondisi parah. Mutasi B117 mengalami relikasi lebih cepat dalam tenggorokan sehingga membuatnya lebih cepat menular.
2. Mutasi corona B117 ini dilaporkan tidak memiliki perbedaan signifikan dari varian awal yakni batuk, merasa kelelahan, demam hingga sakit tenggorokan dan nyeri otot.
3. B117 belum memiliki catatan ilmiah mampu diatasi dengan B117. Namun beberapa sumber menyebutkan jika ahli virologi meyakini jika vaksin yang dikembangkan saat ini mampu melawan varian baru COVID-19.
ADVERTISEMENT
4. Varian corona B117 ini pertama kali ditemukan di Inggris pada 14 Desember 2020 lalu. WHO menyebutkan jika kemungkinan varian ini telah menyebar di Inggris sejak September 2020 lalu.
5. Mutasi corona B117 ini sudah terdeteksi di beberapa negara, mulai Denmark, Australia, Amerika Serikat serta sejumlah negara di Asia Tenggara seperti Malaysia dan Singkapura kemudian kini di Indonesia.