COVID-19 di Kepri Terkendali tapi Pusat Masih Tetapkan PPKM Level 3

Konten Media Partner
9 September 2021 17:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Meskipun angka positivity rate Provinsi Kepulauan Riau sudah mencapai angka 1,75 persen, namun pemerintah pusat masih menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3.
ADVERTISEMENT
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, mengatakan belum mengetahui secara pasti alasan pemerintah pusat tetap mempertahankan PPKM level 3 di wilayah Kepri. Padahal, sesuai dengan indikator jika angka positivity rate suatu daerah dibawah 5 persen maka penyebaran COVID-19 sudah bisa ditekan.
"Saya tidak tahu juga. Padahal, sudah sampaikan bahwa postivity rate kita relatif rendah. Tapi mungkin agar kita tetap mempertahankan kesiapsiagaan kita terkait dengan kemungkinan-kemungkinan terjadinya fluktuasi lagi," ungkapnya, Kamis (9/9).
Ia mengatakan, salah satu persoalan yang dialami saat ini adalah adanya perbedaan angka positivity rate antara Provinsi Kepri dan pemerintah pusat. Oleh karena itu, pihaknya telah menugaskan tim untuk mendiskusikan persoalan tersebut ke Pemerintah pusat, agar pemerintah pusat bisa menurunkan penerapan PPKM di Kepri ke level 1 atau 2.
ADVERTISEMENT
"Sementara kita lihat angka terkonfirmasi positif yang relatif rendah ini. Maka, bisa melakukan tracing dengan memenuhi kewajiban 15 persen itu. Jadi, 1,3 persen positivity rate itu saya kira sudah rasional," jelasnya.
Ansar menambahkan, tingkat kesembuhan di Kepri setiap harinya mengalami surplus dibandingkan dengan angka terkonfirmasi positif COVID-19.
Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Kepri, per 8 September 2021 kasus terkonfirmasi positif bertambah 80 kasus dan pasien sembuh bertambah 124 orang. Sedangkan untuk totak kasus aktif saat ini sebanyak 635 orang.
"Memang sudah jauh menurun. Tapi, ini terus kita jaga, jangan sampai ada terjadi kenaikan kasus lagi kedepan," tutup Bupati Bintan dua periode tersebut.