Cerita 3 Wanita Disekap di Batam: Diimingi Kerja ke Malaysia, Digembok di Rumah

Konten Media Partner
15 Februari 2023 13:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para korban dugaan penyekapan di Batam. Foto: Rega/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Para korban dugaan penyekapan di Batam. Foto: Rega/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tiga orang wanita muda menjadi korban dugaan penyekapan di salah satu rumah bilangan Sagulung, Batam, Kepulauan Riau. Mereka dijanjikan bekerja ke Malaysia.
ADVERTISEMENT
Korban bernama Cut Suci Nasyatul (30) asal Aceh, Sonia Putri Nurhayati (22) asal Selatpanjang dan Alin Takazily (27) dari Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Setelah ditampung selama dua pekan lebih di rumah tersebut. Pekerjaan yang dijanjikan tak kunjung terealisasi. Bahkan ruang gerak mereka dibatasi oleh pelaku Henny Fitriawati Hasibuan.
"Kami tak boleh keluar, dan digembok rumah, tak boleh kemana-mana mau pergi ke warung susah," ungkap Cut pada awak media di Polsek Sagulung, Selasa (14/2) sore.
Ia menjelaskan, berawal dari informasi yang diperoleh, ada lowongan kerja ke luar negeri. Para korban lalu diantar ke rumah pelaku.
"Kami dapat (sponsor) informasi dari A dan diantar ke rumah pelaku. Dijanjikan tidak sampai dua minggu berangkat," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Kami diminta menunggu konfirmasi dari agency Malaysia," tambah dia.
Namun, sudah dua minggu berlalu mereka tidak juga mendapat kepastian untuk bekerja ke luar negeri. Sebelumnya mereka tinggal di Tiban.
"Sudah berjalan dua minggu, tidak ada kejelasan juga, malah setiap hari kami selalu dimarahi. Apalagi saat kami menanyakan kejelasan kapan akan diberangkatkan," kata Cut.
Ia menambahkan, selama itu pula mereka mengaku mendapatkan perlakuan yang tak baik. Mereka hanya diberikan makan dan minum setiap hari.
"Untuk makan diberikan, tapi ruang gerak kami dibatasi," kata dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan, dirinya bersama rekannya tidak diminta uang oleh pelaku untuk bekerja. Namun, sesuai perjanjian jika berada di Malaysia gaji selama tiga bulan akan dipangkas.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak ada dipungut biaya. Rencana kerja di restoran, melalui agency. Faktanya malah kerja rumah tangga," ulas dia.
Di tempat yang sama Kapolsek Sagulung Iptu Nyoman Ananta, mengatakan jika pihaknya mendapatkan informasi adanya dugaan penyekatan melalui pesan Whatsapp.
"Kita menerima informasi penyekapan masuk ke pesan Whatsapp oleh nomor tak dikenal disertai voice dan foto gembok rumah," kata Iptu Nyoman
Menindak lanjuti aduan ini, dirinya bersama dengan Kanit Reskrim dan jajaran langsung ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Sampai di lokasi Senin (13/2) sekitar pukul 21.00 WIB, dan rumah dalam kondisi digembok," imbuh dia.
Menurut dia, tiga korban dan satu pemilik rumah langsung dibawa ke Polsek Sagulung guna pemeriksaan lebih lanjut.
"Dari hasil pemeriksaan sementara belum ada ditemukan dugaan PMI, tetapi penyekapan," terangnya.
ADVERTISEMENT
Hingga kini polisi terus mengembangkan kasus tersebut. Polisi juga menghubungi pihak keluarga korban untuk pemulangan.