Biaya Rapid Test di RSUP RAT Kepri Masih Tarif Lama

Konten Media Partner
8 Juli 2020 22:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi alat Rapid Test. Foto: Dimas Prasetyo/Lampung Geh via kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi alat Rapid Test. Foto: Dimas Prasetyo/Lampung Geh via kumparan.
ADVERTISEMENT
Meski Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah menerbitkan Surat Edaran (SE) tentang batasan tarif tertinggi pemeriksaan rapid test antibodi, Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Raja Ahmad Tabib masih berlakukan tarif lama untuk layanan umum.
ADVERTISEMENT
Dalam SE nomor HK.02.02/I/2875/2020 diminta kepada seluruh pihak terkait, mulai dari Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), Dirut Rumah Sakit, hingga organisasi bidang kesehatan agar menginstruksikan seluruh fasilitas kesehatan menentukan batas maksimal tarif rapid test sebesar Rp 150 ribu.
Menanggapi hal tersebut, Pelaksana tugas (Plt) Dirut RSUP Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang, Elfiani Sandri, mengatakan hingga saat ini pihaknya masih sedang berkoordinasi dengan Dinkes Kepri guna menindaklanjuti edaran tersebut.
"Kami sedang berkoordinasi dengan dinkes terkait hal tersebut," ungkapnya, Rabu (8/7).
Oleh karena itu, lanjut Sandri, selama belum ada arahan lebih lanjut dari Dinkes maka pihaknya tetap mengenakan tarif seperti biasanya kepada pasien yang akan melakukan rapid test.
"Belum ada arahan lebih lanjut ke kami di RS," tukasnya.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui, RSUP RAT Tanjungpinang sebelumnya telah menentukam tarif pemeriksaan rapid test mulai dari Rp 400 ribu - Rp 600 ribu. Tergantung pada kebutuhan warga yang memerlukan surat kesehatan tersebut.
Menurut Sandri, jika pemohon hanya membutuhkan layanan pemeriksaan rapid test saja maka tarif yang dikenakan sebesar Rp 400 ribu. Jumlah tersebut sudah termasuk layanan pemeriksaan darah dan hasil espertise dari dokter patologi.
Sedangkan, untuk persyaratan yang mewajibkan pemeriksaan kesehatan lengkap, seperti rontgen dan lainnya maka dikenakan biaya lebih.
"Kalau ada yang mewajibkan tes secara lengkap, tidak hanya rapid test saja, tentu ada biaya lebih lagi," tutur Sandri, belum lama ini.
ads