Batam Darurat Medis, Dokter ini Hadirkan ‘Dokling’

Konten Media Partner
29 April 2021 6:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tenaga medis bertaruh nyawa di masa pandemi. Ilustrasi: Maulana Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tenaga medis bertaruh nyawa di masa pandemi. Ilustrasi: Maulana Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Zona rawan terhadap penyebaran COVID-19 di Kota Batam, tidak menyurutkan semangat salah satu dokter untuk terus memberikan layanan dalam menyikapi kondisi darurat medis, dengan menghadirkan ‘Dokling’ atau Dokter Keliling.
ADVERTISEMENT
Meski masih berusia muda, dokter kesehatan bernama Frianto Ismail ini punya cara kreatif dalam mengabdi kepada masyarakat walaupun di tengah wabah pandemi COVID-19.
Kepada kepripedia, Kamis (29/4), pria yang akrap dipanggil Anto ini mengaku baru dua bulan menjalankan program Dokling.
“Dokling ini berawal dari upaya untuk meredam kepanikan masyarakat dalam menggunakan layanan kesehatan, di tengah kondisi Batam yang darurat medis,” ujarnya.
Berawal dari lingkungan keluarga terdekat, ternyata layanan Dokling ini berkembang cepat di sekitar masyarakat Batam.
“Tersebar dari mulut ke mulut saja, tidak ada aplikasi khusus atau metode digital lainnya, langsung ke nomor WA saya,” jelas Anto.

Tujuan Terselubung dari Dokter Penggagas Dokling di Batam

Diulik lebih jauh, dr. Frianto Ismail membeberkan tujuan terselubung dari kehadiran Dokling di Batam yang digagasnya. Antara lain, memberikan edukasi dari pandangan medis dan komunikasi jujur dari pasien.
ADVERTISEMENT
“Sering terjadi pasien tidak jujur tentang COVID-19, baik informasi tentang kontak langsung maupun ciri-ciri dasar bagi yang sudah terinveksi. Dokling ini lebih mengedepankan edukasi dalam layanannya, sebab pasien akan menyampaikan keluhan lebih jujur jika berada di rumahnya sendiri,” jelas dokter Anto.
Sepintas, program dokter keliling ini mirip dengan layanan dokter pribadi. Tidak sekedar mendiaknosa keluhan pasien, namun Anto juga melakukan pertawatan langsung di rumah sang pasien.
“Saya tidak datang kosong, perlengkapan kesehatan tetap dibawa, jaga-jaga jika pasien harus pendapat penanganan yang sifatnya ringan ataupun segera. Bahkan untuk infus juga kita siapkan,” ujarnya yang mengaku tetap mematuhi standar protokoler pencegahan COVID-19.
Anto berharap, layanan Dokling yang digagasnya bisa memberikan manfaat kepada masyarakat dalam hal edukasi ditengah pandemi, sehingga dari edukasi tersebut lahir sebuah kesadaran, sehingga mampu menekan angka penularan COVID-19.
ADVERTISEMENT