Bangkeng Ratusan Tahun Koleksi Museum Batam

Konten Media Partner
29 September 2019 17:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

zoom-in-whitePerbesar

ADVERTISEMENT
Tempat menyimpan baju pengantin melayu (Bangkeng) yang diperkirakan berusia lebih dari 100 tahun, kini terpajang di Museum Batam di Dataran Engku Putri, Batam Center, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
ADVERTISEMENT
Meski baru saja berdiri namun, Museum Batam itu telah terdaftar di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Museum yang dulunya merupakn bangunan bekas Astaka MTQ Nasional 2014 itu terdaftar dalam basis data museum se-Indonesia milik Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman dengan nomor 21.71.U.05.200
Jika melihat isi museum, selain bangkeng atau rukop, juga terlihat peralatan rumah tangga berbahan kuningan yang sangat khas dari kebudayaan melayu.
Salah satunya adalah pahar yang merupakan tempat hidangan berkaki. Kemudian terdapat juga semberit, tempat hidangan berkaki ukuran kecil, ada jug talam, tempat hidangan tak berkaki, serta sanggan atau alas dan sangku tempat air cuci tangan.
Kemudian ada juga tepak sirih yang berisikan kacip untuk membelah pinang cembul tempat pinang, gambir, tembakau, dan kapur alas tepak yang disebut puan, serta keto tempat membuang sisa makan sirih pinang.
ADVERTISEMENT
Kemudian di sudut museum terlihat juga Kaki dian atau tempat meletakkan lilin, embat-embat, tempat air wangi dan kupi tempat menyimpan peralatan menjahit.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata di sela-sela pengisian koleksi Museum Batam beberapa waktu lalu, mengatakan koleksi lain yang dimiliki Museum Batam untuk perlengkapan rumah masyarakat melayu zaman dahulu adalah belange obat periuk, yaitu tempat untuk merebus ramuan obat-obatan.
Selain itu ada juga tempat air basuh tangan, lekar atau alas periuk, hingga tudung saji.
"Di sisi lain museum ini juga akan ada galeri foto sejarah Batam, dari zaman Belanda sampai sekarang. Senin besok (30/)  tim dari Kementerian rencananya akan visitasi museum ini," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Penulis : Zalfirega
Editor : Wak JK