Antisipasi Lonjakan Kasus COVID-19, Pemprov Kepri Bentuk Satgas Khusus

Konten Media Partner
16 Maret 2021 16:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para penumpang yang sampai di Pelabuhan Sri Bintan Pura, Tanjungpinang menunjukkan aplikasi e-Hac kepada petugas. Foto: Ismail/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Para penumpang yang sampai di Pelabuhan Sri Bintan Pura, Tanjungpinang menunjukkan aplikasi e-Hac kepada petugas. Foto: Ismail/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kepulauan Riau, TS Arif Fadillah, mengungkapkan untuk menekan angka COVID-19 pihaknya dalam waktu dekat akan membentuk satgas pencegahan pencegahan pada transportasi laut.
ADVERTISEMENT
Satgas tersebut akan bertugas di sejumlah pelabuhan-pelabuhan yang tingkat keadaannya tinggi, guna mengingatkan para pengguna moda transportasi laut agar tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes).
Menurut Arif, pembentukan satgas ini penting karena meskipun imbauan protokol kesehatan telah diterapkan namun di dalam kapal masih banyak yang abai terhadap protokol kesehatan, pembentukan satgas transportasi nanti akan melibatkan ABK Kapal dan nantinya mereka akan diberikan rompi khusus dan SK oleh Gubernur.
"Sesuai arahan Pak Gubernur, 1 April nanti akan dibentuk satgas transportasi yang bertugas di pelabuhan Batam Center, Sekupang, dan Telaga Punggur. Satgas ini akan bekerja ketat selama 3 bulan dan nanti akan dievaluasi," ungkapnya, Selasa (16/3).
Selain Satgas transportasi, lanjut Arif, pihaknya bekerja sama dengan tim gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol di seluruh kabupaten/kota juga akan membentuk satgas keramaian.
ADVERTISEMENT
"Gunanya juga untuk memantau kerumunan-kerumunan masyarakat yang ada di titik-titik keramaian di Batam, Tanjungpinang, dan Karimun,” tegasnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data dari satgas pencegahan dan penanganan COVID-19 Provinsi Kepri, jumlah pasien positif sebanyak 8.875 orang, sembuh 8.504, dan meninggal dunia 224 orang. Dengan demikian, jumlah pasien corona yang masih aktif, baik sedang menjalani perawatan maupun karantina mandiri sebanyak 147 orang.