3 Orang Wanita di Batam Mengaku Disekap di Rumah, Lapor Polisi via Medsos

Konten Media Partner
14 Februari 2023 19:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi mengintrogasi tiga korban yang mengaku disekap, Selasa (14/2). Foto: Rega/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Polisi mengintrogasi tiga korban yang mengaku disekap, Selasa (14/2). Foto: Rega/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tiga orang wanita mengaku diduga disekap di sebuah rumah bilangan Pokok Jengkol, Kelurahan Sei Binti, Kecamatan Sagulung, Batam, Kepulauan Riau.
ADVERTISEMENT
Hal itu terungkap setelah salah satu korban melapor ke Polsek Sagulung melalui pesan WhatsApp.
"Mereka mengaku disekap di rumah, tidak boleh ke luar, dan pintu digembok," ungkap Kapolsek Sagulung, Iptu Nyoman Ananta Mahendra kepada wartawan, Selasa (14/2).
"Jadi waktu kita terima informasi ada orang disekap pada Senin (13/2). Kita langsung respons dan turun ke lokasi," lanjut dia.
Saat di lokasi, kata dia, tiga orang korban berhasil diamankan yakni Cut Suci Nasyatul (30) asal Aceh, Sonia Putri Nurhayati (22) asal Selat Panjang dan Alin Takazily (27) dari Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Selain itu polisi juga mengamankan pemilik rumah yakni Henny Fitriawati Hasibuan beserta sejumlah barang bukti.
"Tiga korban berasal dari luar Batam dan satu terduga pelaku pemilik rumah langsung kita bawa ke Polsek guna pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dari hasil pemeriksaan sementara korban mengaku akan diberangkatkan ke luar negeri dengan diiming-imingi gaji besar untuk bekerja.
"Rencana korban hendak di berangkatkan ke luar negeri. Seraya menunggu korban tinggal dulu di rumah pelaku," kata dia.
Sementara itu, Sonia salah satu korban mengaku tinggal di rumah pelaku sejak dua pekan belakangan ini. Mereka rencana akan dikirim ke luar negeri untuk bekerja.
"Kami tidak ada dipungut biaya. Rencana kerja di restoran, melalui agency. Faktanya malah kerja rumah tangga," terang dia.
Di tempat yang sama Henny mengakui jika dirinya menggembok pintu rumah saat dia keluar dan di malam hari.
"Jujur saya tidak ada niat untuk mengurung mereka, karena lingkungan sini lokalisasi, takut terjadi penyimpangan. Kalau mereka hamil di luar nikah siapa yang tanggung jawab, saya yang ditegur oleh agencynya," kata Henny.
ADVERTISEMENT
Henny mengatakan korban rencana akan dikirim kerja untuk ke luar negeri tanpa biaya sepersen pun. Namun, jika sudah bekerja di luar negeri gaji mereka akan dipotong.
"Iya benar ada rencana akan kirim mereka ke luar negeri. Tidak ada izin perusahaan. Jujur saya belum punya uang untuk mengurus izin secara resmi," kata dia.