Insentif Nakes COVID-19 Belum Dibayar, Dinkes Sultra dan Kota Kendari Bungkam

Konten Media Partner
8 Juli 2021 19:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Heryanto Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sulawesi Tenggara. Foto: Dok pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Heryanto Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sulawesi Tenggara. Foto: Dok pribadi.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Puluhan tenaga kesehatan corona di Sulawesi Tenggara (Sultra) belum menerima insentif dari pemda sejak Oktober 2020 hingga Juni 2021.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan oleh Heryanto selaku Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sulawesi Tenggara (Sultra).
"Tenaga Kesehatan COVID-19 RS Kota Kendari, RS Bahteramas, Ruang Isolasi SMA Angkasa, dan Bapelkes, mereka sudah tidak menerima insentif dari bulan Oktober 2020 sampai dengan sekarang. Kami meminta hak teman-teman Nakes dapat dipenuhi," ujar Hery.
Olehnya itu, pihaknya akan segera bersurat ke DPRD Provinsi dan Kota Kendari, guna menganyampaikan keluhan yang dialami puluhan nakes.
"Dalam waktu dekat ini kami akan mengirim surat ke DPRD Kota maupun Provinsi agar dapat membantu mempertanyakan insentif Nakes yang sampai saat ini belum terbayarkan," pungkasnya.
Ia pun mempertanyakan terkait APBD dan APBN tahun 2020 yang sudah tutup buku, namun insentif Nakes sejak bulan Oktober hingga akhir tahun 2020 belum juga dibayarkan.
ADVERTISEMENT
"Jika bicara tentang pembiayaan APBD dan APBN tahun 2020 kan sudah tutup buku, yang kami mau tanyakan kemana insentif Nakes 3 bulan yang tahun 2020? Sedangkan sekarang sudah masuk anggaran tahun 2021, " lanjut Hery.
Olehnya itu, ia mengaku akan terus memperjuangkan hak dari para tenaga kesehatan corona di sutra agar insentif mereka segera terbayarkan.
Saat jurnalis kendarinesia mencoba mengkonfirmasi ke Dinkes Provinsi Sultra, salah seorang pegawai yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwasanya insentif tersebut telah dibayarkan.
"Sudah dibayarkanmi pak, semuanya itu sudah dibayar," ujarnya.
Hingga berita ini diterbitkan, kendarinesia belum mendapatkan pernyataan resmi dari Dinkes Sultra maupun Kota Kendari, padahal kami sudah berusaha mengkonfirmasi ke kedua instansi tersebut.
ADVERTISEMENT