Budi, Balita Penderita Gizi Buruk di Kendari Mulai Mendapatkan Bantuan

Konten Media Partner
23 Maret 2019 10:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim kendarinesia saat menyalurkan bantuan dari para dermawan, Sabtu (23/03). Foto: Dok. kendarinesiaid
zoom-in-whitePerbesar
Tim kendarinesia saat menyalurkan bantuan dari para dermawan, Sabtu (23/03). Foto: Dok. kendarinesiaid
ADVERTISEMENT
Budi (3 tahun), balita penderita gizi buruk di Kelurahan Tonddonggeu, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), mulai mendapatkan bantuan dari para dermawan.
ADVERTISEMENT
Bantuan tahap pertama berupa susu nutrisi, makanan anak, biskuit anak, obat-obatan, sembilan bahan pokok dan uang tunai mulai disalurkan pada Sabtu (23/03), melalui penggalangan dana yang diinisiasi kendarinesia selaku partner resmi kumparan.
"Setelah berita di kendarinesia/kumparan adanya anak penderita gizi buruk di Kendari menjadi viral, banyak yang pihak yang ingin membantu. Lalu kami berinisiatif membuat rekening donasi, alhamdulillah penyaluran tahap pertama sudah disampaikan. Mudah-mudahan masih banyak pihak yang mau membantu," jelas Founder kendarinesia, Fadhil Attamimi.
Dermawan lain yang ikut membantu adalah Ritna Wati, ia juga turut memberikan bantuan bagi Budi dan orang tuanya berupa sembako dan uang tunai.
Menurutnya, bantuan tahap pertama ini ia rasa belum cukup, masih banyak kekurangan keluarga Budi yang perlu mendapat bantuan.
ADVERTISEMENT
"Kita lihat sendiri, untuk masak sehari-hari ibunya masih menggunakan kayu bakar, tentu ini butuh kompor, kamar tidurnya pun sangat memprihatinkan, sudah tak layak. Dinding rumah yang terbuat dari bambu juga sangat memprihatinkan, kalau hujan, air bisa masuk. Kita berusaha agar ada lebih banyak dermawan yang membantu," katanya.
Menurut dia, selain pihak lain, pemerintah setempat juga harus turun langsung. Apalagi, kata Ritna, kedua orang tua Budi tak punya e-KTP dan Kartu Keluarga.
"Tentu sulit jika akan mendapat bantuan dari pemda karena tak punya identitas kependudukan. Pemda harus turun tangan," katanya.
Sementara itu, ayah Budi, Talib, dengan meneteskan air mata mengaku terharu dan sangat berterimakasih kepada para pihak yang berkenan membantu.
"Terimakasih pak, terimakasih. Hanya ucapan itu yang kami bisa berikan," kata Talib.
ADVERTISEMENT
---