Perkuat Pengelolaan Dapur Umum, Menteri Sosial Akan Libatkan Karang Taruna
Konten dari Pengguna
17 Juli 2021 17:36 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Kemensos tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
“Jadi, kemarin itu ada permintaan kepada kami dari Karang Taruna di Jakarta untuk membantu dapur umum. Kami setuju kalau untuk membantu, tapi kalau mendirikan itu terlalu berat,” ujar Risma di Jakarta, Jumat (16/7).
Merespons permintaan tersebut, Risma akan menggelar rapat melalui telekonferensi dengan para anggota Karang Taruna dari kota-kota besar untuk memberikan arahan seperti apa bantuan yang diperlukan di dapur umum tersebut.
“Silakan saja kalau untuk membantu dapur umum, karena namanya memasak itu berat loh. Tugas Karang Taruna juga akan ditambah dengan kegiatan membagikan masker dan vitamin bagi masyarakat, ” ungkapnya.
Bagi Risma, pembagian masker itu penting sebab dengan pendekatan disiplin menggunakan masker maka sekitar 80 persen akan ampuh mengurangi penyebaran pandemi COVID-19. Sedangkan pembagian vitamin dilakukan terus dalam upaya penguatan daya tahan tubuh masyarakat.
Hingga saat ini, sudah terdapat layanan dapur umum di tujuh kota; yakni di Jakarta, Bandung, Surabaya, Bogor, Solo, Bali dan Yogyakarta. Pendirian dapur umum dilakukan sebagai upaya Kementerian Sosial (Kemensos ) mendukung kebijakan pemerintah dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali.
Layanan dapur umum berfungsi untuk menyiapkan dan membagikan paket makanan siap saji serta telur rebus bagi warga yang sedang menjalani isolasi mandiri, Tenaga Kesehatan (Nakes), pemulung, petugas penyekatan, hingga masyarakat marjinal.
Selain itu, untuk pembagian paket makanan siap saji dan telur juga dibagikan kepada beberapa Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) dan rumah sakit. Melalui Kemensos, Risma meminta pengelola dapur umum bergerak cepat untuk bisa menyediakan makanan siap saji agar masyarakat merasakan kehadiran negara.
Selama ini, berbagai pihak telah terlibat dan berkolaborasi dalam pengelolaan dapur umum. Mulai dari para pegawai balai milik Kementerian Sosial, pilar-pilar sosial, Taruna Siaga Bencana (Tagana), hingga sekarang Karang Taruna.