Anggota Brimob yang Tembak Kader Gerindra Terancam Sanksi Pemecatan

23 Januari 2018 13:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Brigjen Pol M Iqbal (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Brigjen Pol M Iqbal (Foto: Aria Pradana/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota Brimob Briptu Achmad Ridho yang diduga menembak kader Partai Gerindra, Fernando Alan Josua Wowor hingga tewas terancam sanksi pemecatan. Sanksi tersebut diberikan, jika Achmad terbukti melakukan tindak pidana tersebut.
ADVERTISEMENT
"Ya sanksinya pidana bukan hanya kode etik profesi, sampai ke pemecatan, tapi ada mekanismenya," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol M Iqbal di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (22/1).
Iqbal menjelaskan, proses hukum terus dilakukan oleh jajaran Pores Bogor Kota yang menangani kasus ini. Dia berjanji Polri akan bersikap netral dan objektif dalam mengusut tuntas kasus ini.
"Apabila ada tindak pidana juga mekanisme di kepolisian yaitu kode etik profesi, kita akan seobjektif mungkin. Kami sudah sepakat bahwa ini adalah persoalan pribadi," terang Iqbal.
Briptu Achmad (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Briptu Achmad (Foto: Dok. Istimewa)
Achmad merupakan eks ajudan Irjen Pol Murad Ismail. Achmad menjadi ajudan sewaktu Murad masih menjabat sebagai Kepala Korps (Kakor) Brimob Polri.
Penembakan ini terjadi di parkiran LIPPS Club, Bogor, Sabtu (20/1) sekitar pukul 02.00 WIB. Kejadian bermula saat Fernando dan kedua temannya cekcok dengan Achmad saat berebut tempat parkir.
ADVERTISEMENT
Achmad yang saat itu membawa motor BMW kemudian naik pitam dan mengeluarkan pistol miliknya. Aksi saling berebut pistol sempat terjadi antara teman Fernando dan Achmad. Namun Achmad justru menarik pelatuk pistol hingga tembakannya melukai dada Fernando.
Fernando sempat dilarikan ke Rumah Sakit Vania, namun nyawanya tak tertolong. Sementara itu, Achmad dikeroyok teman-teman Fernando hingga kritis. Saat ini, dia masih dirawat di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.