Menangis dan Tertawa Bersamaan: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Konten Media Partner
25 November 2022 15:42 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apa nama penyakit dari menangis dan tertawa bersamaan? Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Apa nama penyakit dari menangis dan tertawa bersamaan? Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kondisi menangis dan tertawa bersamaan sering terjadi pada beberapa orang. Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal dengan istilah pseudobulbar affect (PBA). PBA ini sendiri bisa terjadi karena adanya kerusakan jalur saraf menuju otak kecil yang berperan mengatur respons emosional tubuh.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, PBA masuk ke dalam salah satu gangguan saraf yang perlu untuk diwaspadai. Untuk menanganinya, pengidap PBA perlu melakukan konsultasi lebih lanjut guna mendapatkan obat-obatan yang mengandung antidepresan atau dextromethorphan hydrobromide.
Ingin tahu lebih banyak lagi tentang PBA? Simak informasinya pada artikel di bawah ini.

Pengertian Menangis dan Tertawa Bersamaan

Dalam dunia medis, menangis dan tertawa bersamaan dapat disebut juga dengan istilah pseudobulbar affect (PBA). Menurut laman Mayo Clinic, PBA adalah penyakit yang membuat penderitanya tertawa atau menangis tiba-tiba, walaupun tidak ada pemicu yang jelas, seperti kejadian yang lucu atau sedih.
Pengidap pseudobulbar affect secara tidak sadar akan menangis, tertawa, maupun marah. PBA ini masih dianggap sebagai gangguan suasana hati atau mood swing, sehingga kebanyakan orang masih menyepelekan kasus ini.
ADVERTISEMENT

Penyebab Menangis dan Tertawa Bersamaan

Cedera kepala jadi penyebab menangis dan tertawa bersamaan. Foto: Unsplash
Menangis dan tertawa bersamaan ini dapat disebabkan oleh beberapa kondisi. Pada PBA, kondisi ini bisa disebabkan oleh kerusakan pada bagian otak yang mengontrol emosi, serta adanya perubahan pada zat kimia otak.
Itu sebabnya, kebanyakan pengidap PBA merupakan orang-orang yang mengalami gangguan saraf. Mengutip laman WebMD, berikut informasi lengkapnya.
ADVERTISEMENT

Gejala Menangis dan Tertawa Bersamaan

Perlu diketahui, menangis dan tertawa bersamaan termasuk ke dalam gejala dari pseudobulbar affect. Berbeda dengan gangguan mental yang lainnya, seperti depresi atau bipolar, PBA memiliki beberapa karakteristik yang dapat membedakan perasaan menangis dan tertawa bersamaan yang dialami.
Menyadur laman Cleveland Clinic, berikut beberapa gejala menangis dan tertawa bersamaan pada PBA yang membedakannya dengan gejala lain.

Cara Mengobati Menangis dan Tertawa Bersamaan

Bagaimana cara mengobati menangis dan tertawa bersamaan? Foto: Unsplash
Untuk mengobati menangis dan tertawa bersamaan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Pengobatan ini bertujuan untuk meredakan keparahan gejala dan mengurangi frekuensi kemunculan emosi yang meledak-ledak.
ADVERTISEMENT
Menyadur laman Mayo Clinic, berikut beberapa cara untuk mengobati menangis dan tertawa bersamaan atau pseudobulbar affect.

1. Mengonsumsi antidepresan

Antidepresan adalah obat yang digunakan untuk menangani depresi. Untuk pseudobulbar affect, antidepresan yang dapat dikonsumsi adalah antidepresan trisiklik atau tricyclic antidepressants (TCAs) dan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI).
Jenis-jenis antidepresan tersebut dapat membantu mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan episode PBA. Namun, perlu diingat bahwa antidepresan dalam pengobatan PBA ini perlu mendapatkan resep dokter dan dosis yang dianjurkan.

2. Dextromethorphan hydrobromide dan quinidine sulfate (nuedexta)

Selain menggunakan antidepresan, menangis dan tertawa bersamaan juga bisa diobati dengan menggunakan nuedexta. Menurut laman U.S Food and Drug Administration, nuedexta adalah obat yang terdiri dari dextromethorphan hydrobromide dan quinidine sulfate.
Obat ini bekerja dengan cara menargetkan bahan kimia dalam sistem saraf. Namun, obat ini belum dijual di Indonesia.
ADVERTISEMENT

3. Pengobatan di rumah

Selain mengonsumsi obat-obatan yang disebutkan di atas, PBA juga dapat diatasi dengan melakukan pengobatan di rumah. Adapun beberapa teknik relaksasi umum yang dapat digunakan, di antaranya melakukan meditasi, terapi seni, hingga yoga.
Salah satu pengobatan terapi yang dapat dilakukan adalah terapi okupasi. Sebagai informasi, terapi okupasi adalah prosedur perawatan khusus yang dilakukan kepada seseorang yang mengalami masalah kesehatan tertentu.

Cara Mencegah Menangis dan Tertawa Bersamaan

Pencegahan kondisi PBA ini belum bisa diketahui pasti, sebab menangis dan tertawa bersamaan ini dapat terjadi secara tiba-tiba. Namun ada beberapa langkah yang disarankan untuk mencegah terjadinya kondisi ini.
Menyadur laman Everyday Health, pencegahan PBA dapat dilakukan dengan cara mengurangi risiko stroke dengan tidak merokok, mengobati penyakit jantung, mengobati tekanan darah tinggi, menjaga kadar gula darah, berolahraga secara teratur, dan menjaga berat badan ideal.
ADVERTISEMENT
Rutinitas yang disebutkan di atas dapat membantu melindungi kinerja otak, sehingga tidak mudah mengalami gangguan saraf yang memicu terjadinya kondisi PBA ini.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)