Cara Menghilangkan Bintik Putih di Wajah Berdasarkan Penyebabnya

Konten Media Partner
18 Oktober 2022 13:47 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ada berbagai macam cara menghilangkan bintik putih di wajah sehingga bintik putih tersebut bisa diatasi dan tidak mengganggu penampilan. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ada berbagai macam cara menghilangkan bintik putih di wajah sehingga bintik putih tersebut bisa diatasi dan tidak mengganggu penampilan. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bintik-bintik putih di wajah adalah masalah kulit yang bisa mengganggu penampilan. Masalah ini bisa diatasi dengan berbagai macam cara menghilangkan bintik putih di wajah.
ADVERTISEMENT
Cara menghilangkannya bintik putih di wajah biasanya dilakukan berdasarkan kondisi dan gangguan yang mendasarinya. Ada berbagai kondisi yang bisa menyebabkan munculnya bintik putih di wajah.
Berikut penjelasan mengenai penyebab dan cara menghilangkan bintik putih di wajah.

Penyebab Bintik Putih di Wajah

Bintik-bintik putih di wajah disebabkan oleh berbagai macam kondisi dan gangguan. Berikut berbagai macam penyebab munculnya bintik putih di wajah.

1. Milia

Salah satu penyebab bintik putih di wajah adalah milia. Foto: Pexels.com
Milia merupakan salah satu penyebab paling umum adanya bintik putih di wajah. Milia merupakan bintik putih kecil yang hampir tampak seperti whiteheads.
Dikutip dari jurnal Milia oleh Patricio P. Gallardo Avila dan Magda D. Mendez, milia disebabkan oleh kondisi ketika keratin terjebak dengan sel kulit mati di bawah permukaan kulit. Milia juga bisa diakibatkan oleh reaksi alergi terhadap bahan tertentu yang menyebabkan iritasi serta paparan sinar matahari.
ADVERTISEMENT

2. Panu

Panu atau tinea versicolor merupakan gangguan yang disebabkan oleh pertumbuhan jamur yang tidak terkontrol. Bintik-bintik panu bisa muncul di bagian tubuh manapun, termasuk wajah.
Dikutip dari jurnal Tinea Versicolor oleh Mehdi Karray dan William P. McKinney, panu disebabkan oleh infeksi berbagai jenis jamur. Jamur yang menjadi penyebab paling umum munculnya panu adalah Malassezia.
Bintik di wajah akibat jamur biasanya akan tampak bersisik dan kering. Biasanya bintik panu diawali dengan bintik berwarna merah mudah dan coklat kemudian akhirnya berubah menjadi putih.

3. Idiopathic Guttate Hypomelanosis

Idiopathic guttate hypomelanosis atau yang dikenal dengan sebutan white sun spots ataupun bintik putih matahari merupakan masalah pada kulit yang disebabkan oleh paparan sinar UV dalam jangka panjang.
Dikutip dari jurnal Dermoscopic Evaluation of Idiopathic Guttate Hypomelanosis oleh Balachandra S. Ankad dan Savitha L. Beergouder, bintik ini bisa muncul pada beberapa bagian tubuh, seperti wajah, lengan, punggung, dan kaki.
ADVERTISEMENT

4. Pityriasis Alba

Pityriasis alba adalah jenis eksim yang bisa menyerang siapa saja. Gejalanya bisa berupa munculnya ruam bersisik pada kulit yang kemudian berkembang menjadi bercak atau putih di wajah (hipopgimentasi).
Mengutip dari jurnal Pityriasis Alba oleh Donald N. Givler, gangguan ini bisa diperburuk oleh paparan sinar matahari. Kondisi ini bisa berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.

Cara Menghilangkan Bintik Putih di Wajah

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, cara menghilangkan bintik putih di wajah disesuaikan dengan kondisi yang menyebabkannya. Berikut cara menghilangkan bintik putih di wajah berdasarkan penyebabnya.

Cara Menghilangkan Bintik Putih di Wajah Akibat Milia

Salah satu cara menghilangkan bintik putih di wajah akibat milia adalah menggunakan produk eksfolian kulit. Foto: Pexels.com
Milia pada umumnya bisa disembuhkan tanpa perawatan selama beberapa minggu. Akan tetapi, terdapat beberapa jenis milia yang sukar untuk hilang dengan sendirinya.
Dokter kulit tidak menganjurkan untuk memecahkan atau menusuk bintik milia di rumah. Jika kondisi milia tidak kunjung membaik dengan sendirinya, berikut beberapa cara menghilangkan bintik putih di wajah akibat milia:
ADVERTISEMENT

Cara Menghilangkan Bintik Putih di Wajah Akibat Panu

Ada berbagai cara menghilangkan bintik putih di wajah akibat panu. Panu biasanya ditangani dengan obat antijamur. Berikut beberapa pilihan pengobatan panu dengan obat antijamur:
ADVERTISEMENT

Cara Menghilangkan Bintik Putih di Wajah Akibat Idiopathic Guttate Hypomelanosis

Idiopathic guttate hypomelanosis (IGH) disebabkan oleh paparan sinar UV. Karena bintik-bintik putih jenis IGH disebabkan oleh paparan sinar UV, penderita sebaiknya menggunakan pelindung matahari, seperti tabir surya atau sunscreen untuk mencegah bintik putih di wajah menjadi lebih baru.
Selain itu, perawatan lainnya bisa membantu untuk mengurangi munculnya bintik-bintik putih dan mengembalikan warna kulit asli. Pilihan perawatan tersebut berupa penggunaan krim steroid untuk mengurangi peradangan pada kulit atau bisa menggunakan retinoid untuk merangsang pertumbuhan sel dan hiperpigmentasi.

Cara Menghilangkan Bintik Putih di Wajah Akibat Pityriasis Alba

Pityriasis Alba adalah gangguan yang bisa hilang dalam beberapa bulan hingga beberapa tahun tanpa pengobatan khusus. Sampai saat ini, tidak ada obat yang dirancang secara khusus untuk gangguan kulit ini.
Pada sebagian kasus pityriasis alba, dokter mungkin akan merekomendasikan krim steroid dan nonsteroid untuk mengurangi gejala gatal dan rasa tidak nyaman akibat gangguan kulit tersebut.
ADVERTISEMENT

Berapa Lama Bercak Hilang di Wajah?

Proses penyembuhan bercak putih di wajah bisa berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung pada penyebab serta pola hidup yang diterapkan.
Secara umum, setiap penyebab munculnya bintik dan bercak putih di wajah membutuhkan durasi penyembuhan yang berbeda-beda. Berikut penjelasannya:
ADVERTISEMENT
Untuk mempercepat waktu penyembuhan, cobalah untuk melakukan cara menghilangkan bintik putih di wajah. Jika masih ragu terkait langkah penanganannya, silakan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut serta perawatan medis yang tepat untuk menghilangkan bintik putih di wajah.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SAI)