Geowisata Sukabumi Berkelas Internasional

Karbela Adam
juggling at home, work, school
Konten dari Pengguna
28 November 2020 19:14 WIB
comment
12
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Karbela Adam tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penugasan sebagai diplomat ke luar negeri merupakan pengalaman yang berharga untuk menikmati keindahan wisata dan budayanya. Namun, wisata dalam negeri tak kalah menyimpan keindahan alam dan budaya. Setelah minggu lalu bercerita tentang wisata budaya ke Palembang dan Tanjung Pinang, kali ini penulis ingin mengajak indahnya wisata lainnya di Indonesia. Dengan profesi suami sebagai Jaksa, penulis sangat bersyukur memiliki kesempatan menjelajah berbagai daerah di Indonesia serta mengeksplorasi keindahan wisata dan budaya setempat, salah satunya di Sukabumi. Geowisata apa yang ada di Sukabumi?
ADVERTISEMENT

Geopark Ciletuh, Pelabuhan Ratu

Panorama Ampiteatre/tapal kuda Geopark Ciletuh (Sumber: https://en.unesco.org/)
Geopark Ciletuh ini terletak di kawasan Pelabuhan Ratu. Secara geografis lokasi ini terletak di antara perbatasan zona anti tektonik subduksi antara lempeng Eurasia dan Indo-Australia. Dengan letak geografis ini, Geopark Ciletuh memiliki keanekaragaman geologi yang terbagi dalam 3 zona, yaitu: zona bebatuan, Jampang Plateu, zona magma. Zona ini merupakan proses subduksi pada zaman Crustaceous sekitar 145-66 juta tahun yang lalu sehingga membentuk formasi bebatuan (Jampang Plateu) yang membentuk tapal kuda/ampiteater alami yang dikelilingi banyak air terjun
Pemandangan alam Geopark Ciletuh dari Bukit Panenjoan. (Sumber: Koleksi Pribadi)
Pelabuhan Ratu (Queen Harbour), terkenal dengan wisata penjaga laut selatan Indonesia. Pelabuhan Ratu berjarak sekitar 63 km dari Kota Sukabumi dan dapat ditempuh dengan kendaraan mobil atau motor agar lebih menikmati suasana pemandangan indah. Setelah tiba di Pantai Pelabuhan Ratu, teman-teman jangan lupa berkunjung ke Bukit Panenjoan untuk melihat pemandangan indah Geopark Ciletuh serta mampir ke air terjun Cimarinjung untuk sekadar berfoto atau bahkan mandi segar. Kekayaan alam ini menyatu dengan budaya masyarakat setempat. Salah satunya masyarakat tradisional yaitu Adat Kesepuhan dikenal dengan tradisi menanam padi, yaitu Tatanen sebagai kearifan lokal budaya setempat.
Air Terjun Cimarinjung bagian dari Geopark Ciletuh (Sumber: Koleksi Pribadi)
Dengan keanekaragaman geologi, hayati dan budayanya, Ciletuh diakui sebagai UNESCO Global Geopark bersama Geopark Batur (Bali), Gunung Sewu (DIY), Rinjani (NTB), Toba Caldera (Sumut). Saat ini, terdapat 120 UNESCO Global Geoparks yang tersebar di 33 negara. Menjadi bagian dari UNESCO Global Geopark menjadikan Sukabumi sebagai kawasan yang memiliki warisan geologi bernilai internasional.
ADVERTISEMENT

Situ Gunung, Gede Pangrango

Jembatan Gantung Situ Gunung membentang sepenjang 43 meter, dengan lebar 1,8 meter, dan ketinggian 121 meter. (Sumber: https://situgunungbridge.com/)
Tak jauh dari kota Sukabumi, berjarak sekitar 15 km, terdapat objek wisata Situ Gunung. Banyak sekali wisata alam yang dapat dinikmati mulai dari menelusuri jembatan gantung hingga camping. Tak jauh dari Jembatan Gantung Situ Gunung, kita dapat menikmati segarnya air terjun Curug Sawer untuk sekadar melepas penat dan bermain air. Kemudian beristirahat di Danau Situ Gunung sambil menikmati pemandangan Gunung Pangrango. Kita juga dapat camping di Situ Gunung dengan lapangan yang luas cocok untuk anak-anak bermain atau arena outbound.
Glamour Camping di salah satu camping site di Geowisata Situ Gunung. (Sumber: Koleksi Pribadi)
Geowisata Situ Gunung ini merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) yang secara administratif berada di tiga kabupaten yaitu Cianjur, Sukabumi dan Bogor. Sebelum ditetapkan sebagai TNGGP, kelompok hutan tersebut ditetapkan sebagai zona inti Cagar Biosfer Cibodas oleh UNESCO pada Tahun 1977. Kawasan TNGGP memiliki banyak keindahan alam yang berpotensi menjadi objek wisata alam di antaranya berupa air terjun, air panas, gua, jalur pendakian, dan danau.
ADVERTISEMENT

Arung Jeram Sungai Citarik

Sungai Citarik menjadi tuan rumah World Rafting Championship 2015. (Sumber: https://citarikarungjeram.com/)
Bagi teman-teman yang menyukai alam dan tantangan, bisa mencoba arung jeram, seperti Arung Jeram Sungai Citarik, Kecamatan Cikadang. Geowisata ini pernah menjadi tuan rumah kejuaraan arung jeram internasional pada tahun 2015 yang diselenggarakan oleh International Rafting Federation (IRF). Kondisi Sungai Citarik dengan berbagai jeram variatif, membuatnya layak sebagai ajang kejuaraan dunia. Sungai Citarik ini berhulu di Taman Nasional Gunung Halimun dan bermuara di wilayah Pelabuhan Ratu.
Sukabumi dengan kekayaan geowisatanya berkelas internasional, merupakan aset bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sukabumi. Selain itu, dengan keanekaragaman geologisnya, seperti sumber air panas, geyser dan geothermal merupakan modal pembangunan masyarakat setempat secara berkelanjutan. Saat ini telah didirikan sumber energi baru terbarukan seperti panas bumi/geothermal di Cisolok, Cisukarame dan direncanakan pendirian pembangkit listrik tenaga bayu/angin yang bersinggungan dengan Geopark Nasional Ciletuh.
ADVERTISEMENT