Usulan Moratorium Nusa Penida, Bali Ditolak Pelaku Wisata Klungkung

Konten Media Partner
20 September 2019 9:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diamond Beach, Nusa Penida (IST)
zoom-in-whitePerbesar
Diamond Beach, Nusa Penida (IST)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
 KLUNGKUNG, kanalbali.com - Kejadian kecelakaan yang menyebabkan tewasnya warga asing saat berlibur di Pulau Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, memunculkan usulan dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali  untuk melakukan moratorium atau penutupan sementara wisatawan ke Pulau itu.
ADVERTISEMENT
Usulan ini membuat gerah pelaku wisata di Klungkung. “Itu sebuah usulan yang tidak masuk akal, apa hak mereka mengusulkan hal tersebut,” sebut I Made Jana, Jumat (20/9) pagi.
“Secepatnya saya akan bertemu dengan HPI ini di Denpasar, apa sebenarnya tujuan mereka, walaupun hanya sebatas usulan ini sudah meresahkan kami semua, saya dulunya juga guide, bagaimana rasanya mendengar isu-isu seperti ini," katanya.
  Made Jana yang sudah duduk dua kali di DPRD Klungkung ini tidak menampik jika  kendala infrastruktur yang belum memadai dan SDM juga masih kurang di Nusa Penida. Namun melakukan moratorium akan memukul secara langsung perkembangan di daerah itu.
Diamond Beach, Nusa Penida (ist)
Sementara Anggota DPRD Propinsi Bali, asal Partai Gerindra, I Ketut Juliarta (29) juga mengaku sempat membaca usulan dari dari HPI untuk melakukan moratorium terhadap Nusa Penida. “Dari dulu, dari saya masih SMA, kata telor emas Bali untuk Nusa Penida dan baru beberapa tahun belakangan telor emas itu mulai terwujud, terus ada usulan seperti ini kan aneh,” katanya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, HPI sebagai wadah pramuwisata tidak sepantasnya mengusulkan hal tersebut apalagi langsung bicara di media. “Ya, kita duduk bersama dulu, ada usulan apa, untuk perbaikan kedepan, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang seperti apa, ini kesannya menyalahkan Pemerintah daerah ,” terangnya.
Ketut Juliarta, yang juga sebagai ketua fraksi Partai Gerindra di DPRD Bali ini mengaku siap duduk bersama untuk langkah baik kedepannya. “Kawan-kawan saya di Nusa, mulai dari sopir angkutan wisata hingga pemilik penginapan sempat menghubungi hal ini, mereka bertanya benarkah akan di moratorium atau seperti apa," jelasnya.
Klingking Beach, Nusa Penida (IST)
Menurutnya, banyak pekerja resah karena sebelumnya banyak yang harus berhutang untuk ikut memajukan Pariwisata Nusa Penida, dan Klungkung umumnya dengan jalan menyediakan alat transportasi ataupun sarana penginapan dan penunjang lainnya.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, Juliarta mengharapkan Pemkab Klungkung segera mengambil langkah cepat mulai dari pemasangan pengaman di obyek wisata khususnya Devil Tears Lembongan, dan melakukan pengawasan terhadap pemilik usaha pariwisata yang memberikan jasa kepada wisatawan, untuk mengikuti standar keselamatan.
“ Dengan kenyamanan yang kita berikan niscaya wisatawan akan merekomendasi pulau Nusa Penida sebagai obyek kunjungan bagi wisatawan-wisatawan lainnya,” sebutnya.
Juliarta juga mengajak di ajang Nusa Penida Festival yang kembali digelar Bulan Oktober tahun ini, para pelaku pariwisata memberikan pelayanan yang terbaik untuk wisatawan. “Bukan berarti wisatawan harus diagung-agungkan, tapi lebih pada memberikan edukasi agar tidak wisatawan memengkung atau bandel dengan masuk area-area terlarang hingga terjadi musibah seperti beberapa waktu terakhir,” tandasnya.
ADVERTISEMENT
 Sementara Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta mengatakan bersusah payah untuk membangun dan mewujudkan telor emas itu. Berbagai upaya dilakukan, dimulai dari kegiatan festival Nusa Penida, untuk memacu semangat semua pihak, baik masyarakat Nusa Penida, kalangan muda hingga para pelaku pariwisata ikut bangkit membangkitkan pulau. “Kami kenalkan pulau, media sosial digempur dengan obyek yang menarik dan itu tidak mengada-ada dan memang diakui bahkan Klingking Beach saja masuk sebagai pantai terbaik Asia,” katanya.
Bupati mengatakan sambil jalan di 4,5 tahun sisa kepemimpinannya di periode ke dua ini akan menggenjot dan memperbaiki berbagai sector. “Usulan-usulan itu, apalagi berkomentarnya di media, duhh masyarakat kami jadi resah,” sebutnya.
Dan saat ini rambu-rambu di titik-titik obyek wisata juga terus dipasang, dan diperbanyak dengan berbagai bahasa, utamanya bahasa Inggris dan China. “Masih ada jalan lain yang lebih elegan, lebih manusiawi, moratorium itu bukan jalan terbaik justru menyiksa masyarakat Nusa Penida," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Suwirta mengatakan pihaknya juga sudah menambah pasukan balawista (badan penyelamat wisata tirta) maupun destinasi wisata baru. Dia pun mengajak semua pihak untuk bergandengan tangan memajukan pariwisata Klungkung. “ Kita habiskan miliaran untuk bikin Nusa Penida ramai, sebagian besar APBD sudah kita plot untuk Nusa Penida. Sedang ramai begini ujug-ujug mereka bikin isu moratorium apa itu," protesnya. (kanalbali/KR7)