Turis Bandel Tak Mau Pakai Masker Masih Ada di Bali

Konten Media Partner
28 Mei 2020 15:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Turis nekat berusaha main surfing juga masih ditemukan - IST
zoom-in-whitePerbesar
Turis nekat berusaha main surfing juga masih ditemukan - IST
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasatpol PP Badung I Gusti Agung Kerta Suryanegara menerangkan, selama dua bulan masa pandemi Covid-19, masih ada puluhan turis yang tidak mentaati aturan seperti tidak mengenakan masker.
ADVERTISEMENT
Ia menyampaikan, para turis itu ketika mengendarai sepeda motor tidak mengenakan masker dan pihaknya selalu memberikan teguran dan pengertian secara persuasif kepada para turis tersebut.
"Kebanyakan saya lihat seperti itu (mengendarai sepeda motor) tanpa masker dari dua bulan ini. Bule itu jauh lebih bandel daripada orang Indonesia. Karena mereka di sini merasa nyaman," kata Suryanegara, saat dihubungi, Kamis (28/5).
"Yang pasti kebanyakan di Kuta Utara. (Turis) yang tanpa masker. Karena memang di Kuta Utara masih banyak sama Surfing-surfing (para turis yang suka berselancar)," imbuhnya. Suryanegara juga menyampaikan, selain tidak mengenakan masker, para turis itu juga masih nekat ke pantai yang ditutup sementara karena pandemik COVID-19 serta pelanggaran lainnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Suryanegara, para turis itu mungkin masih merasa bebas di Bali. Karena, kalau di luar negeri atau di negaranya hidupnya penuh disiplin. "Tapi dengan keberadaan penyekatan dan pembatasan ini stres juga mereka," ungkapnya.
Ia juga menyampaikan, para turis masih ada yang tinggal di Bali. Karena, mungking di negaranya masih di lokdown. Selain itu, mereka juga merasa nyaman tinggal di Bali karena biaya hidupnya jauh lebih murah dan kesehatan mereka juga terjamin.
"Mereka, boleh dibilang tinggal di sini dengan biaya murah dan kesehatan juga mereka lebih terjamin di sini dibandingkan di daerah asalnya. Kalau di daerah asalnya mungkin ketat (dan) kena lokdown," ujarnya.
"Kalau di sini kan mereka dapat sewa (tempat) murah, makan murah. Standar hidup di sana dan hidup di sini kan (beda). Biaya hidup mereka di luar negeri (lebih mahal) dan mereka dapat santunan (dari negaranya)," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Kendati begitu, Suryanegara juga berharap para turis itu menghormati para intruksi dan himbaun Pemerintah tentang protokol COVID-19. Karena, kadang-kadang masih saja ada turis yang berulah dan melanggar aturan. "Hormati intruksi dan imbauan Pemerintah dan juga hormati tempat yang menginap di sini. Kadang-kadang mereka berulah dan juga hormati adat istiadat setempat," ujar Suryanegara.( KAD)