Produsen Miras Tak Khawatir Legalisasi Arak di Bali

Konten Media Partner
24 Januari 2020 19:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengepakan mikol di pabrik mikol do Tabanan, Bali - ACH
zoom-in-whitePerbesar
Pengepakan mikol di pabrik mikol do Tabanan, Bali - ACH
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Diageo Indonesia selaku salah satu produsen dan pemegang lisensi distribusi minuman beralkohol terbesar di Bali dan Indonesia mengaku akan mengikuti kebijakan pemerintah provinsi Bali mengenai proses legalisasi arak.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita melihat itu kan inisiatif pemerintah ya, salah satu posisi kita adalah mengikuti apa yang menjadi kebijakan pemerintah," ujar Dendy Borman, Corporate Relations Director Diageo Indonesia saat ditemui di Kantor PT Diageo Indonesia, Jum'at (24/1)
Ia bahkan menganggap, para petani arak di Bali bukan sebagai kompetitor malainkan sebagai Mitra yang selayaknya bisa sama-sama berusaha dalam industri minuman beralkohol. "Kami membuka diri untuk bermitra dengan siapa saja. Partner sharing, proses belajar, karena kita kan sama sama belajar," jelasnya.
Saat ditanya menganai ancaman menunurunnya pasar saat arak sudah dilegalkan, Dendy enggan berkomentar lebih jauh. Ia hanya menegaskan apa yang menjadi keputusan pemerintah daerah adalah hal yang patut dihormati lantaran telah melalui mekanisme dan perencanaan yang matang.
ADVERTISEMENT
"Kalau kami posisinya netral ya, dan saya tidak akan berkomentar lebih jauh apakah keberatan atau tidak, karena kalau pemerintah lebih ngerti konteksnya," jelasnya.
Dendy Borman , Coorportae Relation Deagio -ACH
Hal senada juga disampaikan oleh Daru Mukarta, Plant Manager Diageo Indonesia di Bali beranggapan, jika suatu saat arak berhasil di legalkan oleh pemerintah provinsi Bali, ia menganggap hal tersebut justru akan menjadi kesempatan bagi industri minuman beralkohol untuk berkembang.
"Justru itu menjadi suatu kesempatan bagi kita untuk berkembang, dengan adanya legalisasi arak tentu industri ini akan terus tumbuh dan berkembang, jadi menurut saya bukan suatu resiko yang secara bisnis, tapi itu malah membuat kita untuk berkembang bersama sama," jelasnya.
Ia bahkan menyampaikan, sebagai salah satu produsen minuman beralkohol terbesar di Bali, PT Diageo Indonesia selalu siap bermitra dengan siapapun. Termasuk dengan para petani arak. "Kami itu Mitra bisnis, jadi kami harus bergandengan tangan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
PT Diageo Indonesia sendiri di Bali dikatakan besar karena mampu memproduksi lebih dari 1 juta liter minuman beralkohol dalam satu tahun. 1 juta liter itu tentu jumlah total dari seluruh jenis minuman yang di produksi seperti smirnoff, captain morgan, mr dowels dan gilbey's.
"Jumlah produksi setahun Berkisar lebih 1 juta liter per tahun, paling besar didistribusikan di Bali, itu susah mencakup Bali, Jawa dan diluar jawa, sebagian besar di Bali. 40-50℅ dari total produksi itu di distribusikan di Bali," tutup Daru. (ACH)