Pengetatan Pintu Masuk Bali Bakal Turunkan Jumlah Wisatawan Lokal di Akhir Tahun

Konten Media Partner
15 Desember 2020 15:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah tempat wisata di Bali sebenarnya sudah mulai bersiapa menyambut tamu akhir tahun, seperti di kawasan GWK ini - ACH
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah tempat wisata di Bali sebenarnya sudah mulai bersiapa menyambut tamu akhir tahun, seperti di kawasan GWK ini - ACH
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
DENPASAR - Ketua PHRI Badung I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya menyebut, kebijakan pengetatan Bali di akhir tahun akan menurunkan jumlah kunjungan wisatawan.
ADVERTISEMENT
"Prediksi saya sebelumnya khan sampai dengan 15 ribu kunjungan wisatawan per harinya. Tentu dengan adanya ini akan ada pengaruh, pengaruhnya saya prediksi bisa bisa berkurang 3000-5000 wisatawan, jadi mungkin hanya akan ada 10 - 13 ribu wisatawan nanti," kata Rai saat dikonfirmasi, Selasa (15/12/2020).
Rai menuturkan, selain prediksi berukurangnya kunjungan wisatawan, sejumlah hotel di Bali sudah mengaku sudah ada pembatalan pemesanan hotel yang dilakukan oleh calon wisatawan. Meski tak merinci jumlah kamar hotel yang dibatalkan, Rai kembali mengatakan kebijakan itu sangat berpengaruh.
"Alasan dibatalkan karena bisa jadi beban biaya, seperti yang harus swab, ini kan cukup mahal, yang tadinya rapid test terus jadi swab. Terus sekarang, ada beberapa hotel yang dengan situasi seperti ini malah sudah di dibatalkan oleh tamu, laporan itu sudah masuk ke saya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Rai mengaku kondisi yang demikian memang sangat dilematis baik dari pelaku usaha pariwisata dan pemerintah daerah Provinsi Bali. Pasalnya, berdasarkan sejumlah rapat yang ia ikuti, Pemprov Bali kata dia, sangat ingin membangun kepercayaan besar kepada dunia terkait dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Pemeriksaan di bandara Ngurah Rai akan makin ketat - IST
"Saya paham dengan situasi ini, ketika kita mau membuka internasional, kita harus pastikan semua berjalan dengan baik. Jangan sampai kalau kita jor joran saat ini dibuka, tidak melalui PCR, khawatirnya kan takut COVID-19 meningkat. Kalau itu terjadi tentu kita sulit untuk membangun kepercayaan wisatawan mancanegara nanti yang direncanakan akan dibuka akan bulan Januari yang akan datang," tuturnya.
Informasi pembukaan internasional, Rai mengatakan informasi itu dapatkan dari rapat koordinasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Pemerintah Provinsi Bali, dan para stakeholder palaku pariwisata pada Bulan November lalu.
ADVERTISEMENT
"Hasil rapat beberapa kali, yang juga saya ikut rakornas yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf dua hari tanggal 26-27 November yang lalu, tentu sudah banyak ada arahnya kesana (Membuka pariwisata mancanegara pada Januari), Arahnya kerjasama dengan beberapa negara dulu," singkatnya. (Kanalbali/ACH)