Penanggulangan HIV Harus Jadi Agenda Politik Para Caleg

Konten Media Partner
1 April 2019 0:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prof Tuti Parwati (ujung kiri) bersama Caleg DPRD Kota AA Yuliantara, Caleg DPR RI Nyoman Partha dan Caleg DPPRD Bali AA Ngurah Adhi Ardhana dalam diskusi tentang HIV di Bali, Minggu (31/3) di Kubu Kopi, Denpasar - kanalbali/RFH
zoom-in-whitePerbesar
Prof Tuti Parwati (ujung kiri) bersama Caleg DPRD Kota AA Yuliantara, Caleg DPR RI Nyoman Partha dan Caleg DPPRD Bali AA Ngurah Adhi Ardhana dalam diskusi tentang HIV di Bali, Minggu (31/3) di Kubu Kopi, Denpasar - kanalbali/RFH
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
DENPASAR, kanalbali.com- Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, untuk angka kumulatif kasus HIV/AIDS di Bali dari tahun 1987 sampai 2018 sudah mencapai 20.471 orang. Masalah ini harus menjadi agenda para calon legistatif jika terpilih dalam Pemilu 2017 nanti.
ADVERTISEMENT
Guru Besar Fakulitas Kedokteran Universitas Udayana Profesor Tuti Parwati Merati menjelaskan dalam diskusi Minggu (31/3), untuk saat ini yang paling penting dalam menanggulangi HIV/AIDS ialah pendampingan bagi kelompok resiko dan orang yang telah terinfeksi.
"Kelompok beresiko itu harus diyakinkan untuk segera mengikuti test gua memastikan kondisinya," tegasnya. Adapun orang yang telah terinfeski harus segera mengkonsumsi obat secara rutin agar tidak menimbulkan penyakit lain.
"Kalau layanan sekarang sudah bagus dan oabat disediakan pemerintah. Tetapi di lapangan masih ada masalah diskriminasi yang membuat orang enggan melakukan tes dan berobat," jelasnya.
Anggota DPRD Bali Nyoman Partha yang kini menjadi calon DPR RI menyatakan, masalah diskriminasi ini memang cukup meresahkan. "Saya menangani sendiri anak tetangga yang keluarganya meninggal karena HIV lalu anak itu tak diterima meskipun dia negatif HIV," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Karena itu pendampingan harus dilakukan hingga ke desa-desa agar masyarakat benar-benar mengerti apa itu HIV. "Sekarang ini banyak juga orang yang tertular karena menjadi korban. Gara-gara perilaku suaminya. Ini yang harus diadvokasi," tegasnya.
Sementara Caleg DPRD Bali AA Ngurah Adhi Ardhana menegaskan, perlakuan yang baik di tingkat layanan medis sudah disediakan pemerintah. Tapi jangan sampai ada diskriminasi sehingga masyarakat pun akan merasa pelayanan terhadap pengidap HIV bukan hal yang mengerikan. "Yang penting penularannya yang dicegah," tegasnya/
Adapun Caleg DPRD Kota Denpasar menyatakan perlunya tindakan pre-emtive untuk pencegahan HIV dengan pendidikan bagi anak -anak remaja untuk mencegah perilaku yang beresiko tinggi seperti seks bebas dan narkoba. "Kalau sudah tertular itu akan rumit masalahnya karena pengobatan pun mesti seumur hidup," jelasnya. (kanalbali/RFH)
ADVERTISEMENT