Pembangunan Pelabuhan di Segi Tiga Emas Bali Tetap Dikebut Saat Pandemi

Konten Media Partner
25 Juli 2021 12:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bali Wayan Koster saat meninjau pelabuhan Sampalan di Nusa Penida - IST
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bali Wayan Koster saat meninjau pelabuhan Sampalan di Nusa Penida - IST
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
NUSA PENIDA – Pemerintah provinsi Bali berusaha mempercepat realisasi pembangunan 3 pelabuhan yang menghubungkan Kawasan segi tiga emas pariwisata Bali. Ketiganya adalah Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida, Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan dan Pelabuhan Sanur di Denpasar.
ADVERTISEMENT
Gubernur Bali, Wayan Koster dalam sidaknya menyampaikan pembangunan Pelabuhan itu merupakan bagian dari program infrastruktur darat, laut, udara secara terkoneksi dan terintegrasi.
“Saya juga telah memanggil Dirut Pelaksana dari pembangunan pelabuhan ini, dan meminta agar menyelesaikan pekerjaan tersebut sesuai dengan target,” kata Koster saat melakukan sidak di Pelabuhan Sampalan, akhir pekan lalu.
Untuk Pelabuhan Sampalan, Wayan Koster sambungnya, mengalami kemunduran. Sebenarnya target selesai Pelabuhan Sampalan pada bulan Juli 2021, tetapi ini akan mundur sampai bulan Oktober.
Kemunduran ini diakibatkan oleh adanya kasus Covid-19 dan masalah teknis, yaitu perubahan desain. “Jadi tidak ada masalah, Oktober ini ditarget selesai,” tegasnya.
Sebelum terjadi pandemi, pulau Nusa Penida sedang berkembang pesat sebagai tujuan wisata baru wisatawan mancanegara di Bali - IST
Kemudian di Pelabuhan Bias Munjul, Gubernur Bali mengungkapkan bahwa sudah bicara dengan Kementrian Perhubungan RI. “Semula ada kendala karena perijinan untuk pengerukan di laut dan reklamasi yang belum keluar, dan sekarang sudah keluar, sehingga PT. Nindya Karya yang menjadi pelaksana pembangunan pelabuhan di Bias Munjul ini sudah bisa kembali bekerja,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
“Saya bangun disini, supaya betul-betul dapat melayani kebutuhan masyarakat yang sehari-hari beraktivitas ke Denpasar atau ke Klungkung daratan, dan daerah lainnya dengan cara menyebrang laut,” ujar Gubernur.
Keberadaan Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida, sangat diharapkan oleh masyarakat untuk mendukung kegiatan ekonomi maupun spiritual. Alasannya, karena di Nusa Penida terdapat Pura yang sangat disucikan dan dimuliakan oleh masyarakat Bali, yaitu Pura Ratu Gede Dalem Ped.
“Apalagi saat Pujawali sangat banyak umat Hindu yang ke Nusa Penida, dan selama ini salah satu kendala yang dialami umat ialah masalah prasarana transportasi,” katanya.
Pelabuhan Sampalan tentu akan menjadi fasilitas pendukung utama bagi wisatawan yang datang dari dalam maupun luar negeri. "Karena Saya ikuti perkembangannya, Nusa Penida telah menjadi destinasi wisata yang terbaik di dunia, diantara destinasi yang kita miliki di Provinsi Bali ini," tegasnya. (KANALBALI/RLS)
ADVERTISEMENT