Info Lambat, Keluarga ABK KM Bali Permai yang Hilang di Samudera Hindia Kecewa

Konten Media Partner
9 September 2021 16:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sabila, salah-satu ABK KM Bali Permai yang hilang di Samudera Hindia - IST
zoom-in-whitePerbesar
Sabila, salah-satu ABK KM Bali Permai yang hilang di Samudera Hindia - IST
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Keluarga dari Sabila, salah-satu Anak Buah Kapal (ABK) KM Bali Permai yang hilang di Samudera Hindia mengaku kecewa dengan info yang dirasakan sangat lambat diberikan mengenai kejadian itu.
ADVERTISEMENT
"Kami baru mendapat informasi pada 4 September, itu pun disampaikan melalui surat oleh pihak perusahaan," kata Dita Aditia, keluarga salah-satu ABK bernama Sabila, Kamis (9/9/2021).
"Keluarga yang lain juga baru mendapat informasi di akhir bulan Agustus, jadi tidak bersamaan," sebutnya yang tinggal di Bogor, Jawa Barat. Padahal kejadian hilangnya kapal itu sudah dilaporkan pihak perusahaan ke Basarnas pada 30 Juli 2021.
Namun demikian, dia berharap pencarian kapal itu tetap dilanjutkan. "Saya juga mewakili keluarga dari 18 ABK yang lain memohon Basarnas dan pihak lain yang terlibat berusaha agar kapal dan ABK bisa ditemukan," katanya.
Sabila adalah adiknya yang masih berusia 22 tahun. Ia berangkat dari Bogor pada 3 Maret menuju Pelabuhan Benoa untuk ikut berlayar dengan KM Bali Permai. Kontak terakhir adalah pada 11 Juli 2021 dimana Sabila berpamitan untuk melaut.
ADVERTISEMENT
"Dia itu tulang punggung keluarga dan kami optimis masih bisa ditemukan dalam keadaan selamat," katanya. Salah-satunya karena ada informasi pada 28 Juli 2021 ditemukan adanya tanda-tanda pergerakan di radar pihak Australia.
Dia juga berharap untuk selanjutnya pihak perusahaan dan Basarnas bisa lebih terbuka dan terus mengupdate informasi mengenai pencarian kapal itu.
Terkait dengan hal itu, Kepala Kantor Basarnas Bali, Gede Darmada menyebut, pihak perusahaan sudah memberitahukan kepada pihak keluarga ABK.
Mengenai adanya pemberitahuan yang dikirim lewat surat, menurut pihak perusahaan karena ada ABK yang tak mencantumkan nomor telepon dalam data yang dimiliki perusahaan. Para ABK, terang Darmada. berasal dari Jawa Timur dan Jawa Barat.
Ia juga menerangkan, untuk pencarian kapal tersebut tetap dilakukan monitoring oleh tim SAR dan juga menunggu hasil dari informasi kapal-kapal ikan yang berlayar di area itu. "Kami memahami harapan dari keluarga untuk melanjutkan pencarian kapal dan para ABK," katanya. (kanalbali/RFH/WIB)
ADVERTISEMENT