Fadil Sausu Bangga Jadi Pilar Bali United Raih Juara Liga 1

Konten Media Partner
23 Desember 2019 6:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesta Juara Bali United Juara Liga 1 2019 - ACH
zoom-in-whitePerbesar
Pesta Juara Bali United Juara Liga 1 2019 - ACH
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Fadil Sausu menjalani musim yang sangat luar biasa bersama Bali United di Liga 1 2019. Didaulat menjadi kapten utama Serdadu Tridatu musim ini, Fadil menjadi orang pertama yang mengangkat piala kala timnya sukses meraih gelar untuk pertama kalinya.
ADVERTISEMENT
Lantas apakah seorang Fadil Sausu sudah bisa disebut legenda untuk Bali United? "Belum lah, saya masih bermain, jangan dibilang legenda," jawab Fadil sembari melempar senyum saat ditemui selepas laga, Minggu (22/12) malam.
Fadil Sausu, adalah pemain yang paling lama di Bali United bersama Yabes Roni dan Ricky Fajrin, ia merupakan pemain angkatan pertama di Bali United yang belum pernah pindah ke klub lain. Kecintaannya terhadap klub yang bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta itu memang tak perlu diragukan.
Fadil Sausu - ACH
"Kalau hati dan niat untuk mengakhiri karir di Bali United tentu ada. Tapi saya serahkan kembali ke pihak manajemen Bali United, kebetulan kontrak saya bersama Bali United habis akhir Desember tahun ini," ujar Fadil.
ADVERTISEMENT
Kecintaan Fadil terhadap Bali United, diiringi dengan penampilannya yang begitu konsisten sepanjang musim 2019. Atas penampilan yang sangat konsisten dan kerap menjadi pembeda di setiap laga krusial, Stefano Cugurra alias Teco mengangkat topinya tinggi-tinggi kepada Fadil Sausu.
"Dia pemain yang bagus, punya visi, fisik yang prima, tendangan bola mati yang bagus dan jiwa kepemimpinan yang luar biasa di lapangan," ujar Stefano Cugurra alias Teco saat diminta menjelaskan sosok Fadil Sausu di Bali United, (22/12).
Pelatih berkebangsaan Brasil itu tak bisa memungkiri bahwa sosok Fadil sangat sesuai dengan skema direct football yang acap kali diterapkan Teco kala Bali United berjumpa lawan yang menggunakan sistem pertahanan tinggi. Fadil kerap menjadi jawaban sebagai kemampuannya yang lengkap sebagai gelandang: mulai dari visi bermain, jangkauan umpan, sepakan jarak jauh, umpan silang, hingga kemampuan melakukan pressing.
ADVERTISEMENT
Fadil biasa dipasang sebagai gelandang dalam formasi 4-3-3 yang biasa menjadi pakem dari taktik Teco. Pada posisi itu, ia sejajar dengan Paulo Sergio dan Brwa Nuori di lini tengah. Namun fungsi dan pembagian peran meraka sangatlah berbeda, Brwa Nouri bertugas sebagai breaker sekaligus pembagi bola. Itulah kenapa ia menjadi pemain dengan jumlah operan tertinggi musim ini, yakni 1327 operan.
Sedangkan Paulo Sergio, berperan sebagai kreator dan tambahan penyerang di lini depan. Gaya bermainnya yang agresif serta kemampuan dribelnya amat cocok dengan tugas ini. Dan Fadil punya peran yang sejatinya sama dengan Nouri. Pembedanya, ia tampak lebih sering membagi bola dengan umpan-umpan panjang.
Peran Fadil akan sangat kelihatan ketika Bali United melancarkan serangan balik, Fadil hampir selalu menjadi pemain yang mengalirkan bola ke depan. Umpan-umpan panjangnya menuju sisi sayap atau pun langsung ke penyerang sering kali berujung peluang atau bahkan gol.
ADVERTISEMENT
Lihatlah ketika Fadil Sausu masuk menggantikan Irfan Bachdim saat Bali United berjumpa Madura United, Senin (23/12). Aliran bola menuju lini depan menjadi lebih hidup dan cenderung berbahaya. Itu tak terjadi kala Fadil belum dimainkan di babak pertama. Penguasaan bolapun menjadi lebih meningkat setelah babak pertama Bali United hanya mencatatkan 47 persen menjadi 53 persen di babak kedua.
Karena itulah, rasanya tak berlebihan bila menyebut Fadil sebagai sosok terpenting di balik keberhasilan Bali United menjadi juara Liga 1 2019. Loyalitasnya terhadap klub, kecintaannya terhadap fans, nampaknya akan membuat manajemen berfikir dua kali jika hendak melepas pemain kelahiran Palu, Sulawesi Tengah itu ke klub lain. (Kanalbali/ACH)