Didukung LSM, Warga Desa di Buleleng Bangun Taman Laut Seluas 7 Hektare

Konten Media Partner
31 Desember 2020 8:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah-satu struktur terumbu karang buatan di perairang Buleleng, Bali - IST
zoom-in-whitePerbesar
Salah-satu struktur terumbu karang buatan di perairang Buleleng, Bali - IST
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BULELENG - Warga 6 desa di Buleleng, Bali telah berhasil membangun 13.767 struktur terumbu buatan, dalam berbagai bentuk untuk pembuatan taman laut. Kegiatan ini bagian program Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) di masa pandemi ini.
ADVERTISEMENT
"Kegiatan ini melibatkan sekitar 1700 warga dalam jangka waktu sekitar 35 hari. Dimulai awal Desember, " Yunaldi Yahya, Koordinator Program dari Yayasan LINI, pelaksana ICRG di Kabupaten Buleleng, Kamis (31/12/2020).
Sekitar 250 orang penyelam dari enam desa dan penyelam dari Tulamben, Karangasem dan Pemuteran membantu dalam proses penurunan, penyusunan, dan penanaman fragmen karang sekitar 16.000 fragmen dalam tiga minggu.
Dalam proses penyusunan di dasar laut, penyelam dari Desa Les telah menyelesaikan pekerjaan bawah lautnya terlebih dahulu. “Karena jumlah struktur yang tidak sebanyak desa lain. Penyelam dari Les kemudian membantu proses penyusunan di bawah laut di desa Pacung dan Bondalem,” jelas Yunaldi.
Di Desa Kaliasem, lokasi rehabilitasi terumbu karang yang baru saja selesai disusun terumbu buatannya berjumlah 1866 unit ini, telah dikunjungi oleh wisatawan yang melakukan snorkeling.
ADVERTISEMENT
Di awal proses penurunan ada kekhawatiran struktur tak bisa diturunkan seluruhnya karena dihadang cuaca buruk. Setelah cuaca perlahan membaik, akhirnya seluruh struktur yang dibangun oleh sekitar 1700 masyarakat Buleleng dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Padat Karya restorasi terumbu karang telah berhasil diturunkan sebelum 30 Desember 2020.
Struktur bisa disusun di bawah laut dalam waktu singkat karena kerjasama dan dukungan dari masyarakat, pemerintah desa, adat dan pemerintah daerah, serta pengelolaan program oleh LINI. Kegiatan masif dalam waktu singkat ahirnya dapat terealisasi sesuai target waktu. Bahkan untuk luasan bakal taman laut dan jumlah melebihi target.
Fragmen diturunkan di beberapa titik di 6 desa pada kedalaman 7-15 meter. Area inilah yang akan dikelola warga sebagai taman laut yang akan memproduksi ikan lebih banyak, ikan hias makin berlimpah, dan menjadi obyek wisata bawah laut yang baru.
ADVERTISEMENT
Kadek Ada Maja dari Komunitas Konservasi Bahari Prawara Desa Bondalem berharap bakal taman laut ini memberi manfaat pada nelayan dan warga desa. Wisata bawah laut menurutnya potensi besar untuk dikelola terlebih di desanya sudah mulai menata tata ruang laut untuk perlindungan.
Warga Bondalem membuat beragam struktur patung yang telah diturunkan di bawah laut menyerupai taman di daratan dengan pintu gerbang khas Bali, patung sejarah desa, patung sekaa gamelan yang mengenakan masker, dan desain unik lainnya.
Program ICRG di Buleleng melibatkan warga Desa Les, Bondalem, Pacung, Bakti Seraga, Tukad Mungga, dan Kaliasem. “Keenam desa ini telah memulai melakukan rehabilitasi, dan keinginan dari kelompok masyarakat untuk mewujudkan kegiatan rehabilitasi sebagai alternatif wisata di wilayahnya,” jelas Gayatri, Direktur Yayasan LINI.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, ICRG di Provinsi Bali dibangun dengan anggaran APBN KKP sebesar Rp111,2 miliar. Targetnya ialah pembentukan kebun karang seluas 50 ha di 5 lokasi yaitu Nusa Dua, Sanur, Serangan, Pantai Pandawa, dan Buleleng dengan melibatkan penyerapan tenaga kerja lebih dari 11.000 orang.
Struktur transplantasi karang ditempatkan sesuai dengan habitat dan tema masing-masing lokasi. Berbagai metode seperti fishdome, roti buaya, pasak besi, hexagonal dan dipadukan dengan patung yang dibuat dengan cerita khas dan dari masing-masing desa. (kanalbali/RLS)