Teori Tektonik Lempeng: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contohnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
29 November 2021 11:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Teori Tektonik Lempeng: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contohnya. Foto: Wikipedia
zoom-in-whitePerbesar
Teori Tektonik Lempeng: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contohnya. Foto: Wikipedia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Teori Tektonik Lempeng adalah teori dalam bidang geologi yang dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadap adanya bukti-bukti pergerakan skala besar yang dilakukan oleh litosfer bumi.
ADVERTISEMENT
Teori ini menyatakan bahwa lapisan terluar bumi terbuat dari suatu lempengan tipis dan keras yang masing-masing saling bergerak relatif terhadap yang lainnya.
Secara sederhana, Teori Tektonik Lempeng melihat bumi terdiri dari lempeng-lempeng batuan yang senantiasa bergerak. Untuk mengetahui lebih jelas terkait teori ini, simak pembahasan berikut.

Mengenal Teori Tektonik Lempeng

Mengenal Teori Tektonik Lempeng. Foto: Wikipedia
Berdasarkan Teori Tektonik Lempeng yang dikemukakan oleh Tozo Wilson, kulit bumi terdiri atas beberapa lempeng tektonik yang berada di atas lapisan astenosfer yang berwujud cairan kental.
Lempeng-lempeng tektonik pembentuk kulit bumi selalu bergerak karena adanya pengaruh arus konveksi yang terjadi pada lapisan astenosfer dengan posisi berada di bawah lempeng tektonik kulit bumi.
Astenosfer adalah lapisan bumi yang terdapat di bawah litosfer dan diyakini jauh lebih panas dan lebih cair daripada litosfer.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Inti Materi IPA SMP/MTs kelas 7, 8, 9 oleh Tim Maestro Genta, berdasarkan Teori Tektonik Lempeng, bagian luar bumi tersusun atas litosfer yang dingin dan kaku (lempeng) serta tersusun atas astenosfer.
Akibatnya, lempeng seolah-olah mengapung dan bergerak di atas astenosfer. Ketika lempeng bergerak, interaksi antarlempeng bahkan tumbukan antarlempeng akan terjadi.

Jenis-Jenis Teori Tektonik Lempeng

Jenis-Jenis Teori Lempeng Tektonik. Foto: Wikipedia
Berdasarkan arahnya, gerakan lempeng-lempeng tektonik dapat dibedakan menjadi tiga jenis. Dikutip dari Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta oleh Hartono, berikut jenis-jenis gerakan lempeng-lempeng tektonik.
1. Konvergensi
Konvergensi adalah gerakan saling bertumbukan antarlempeng tektonik. Tumbukan antarlempeng tektonik dapat berupa tumbukan antara lempeng benua dan benua, atau antara lempeng benua dan lempeng dasar samudra.
ADVERTISEMENT
Zona atau tempat terjadinya tumbukan antara lempeng tektonik benua dan benua disebut zona konvergen.
Sebagai contoh, tumbukan antara lempeng India dan lempeng benua Eurasia yang menghasilkan terbentuknya pegunungan lipatan muda Himalaya dan merupakan pegunungan tertinggi di dunia, yaitu Everest.
Contoh lainnya, tumbukan lempeng India dengan Eropa yang menghasilkan terbentuknya jalur Pegunungan Alpen.
Zona berupa jalur tumbukan antara lempeng benua dan lempeng dasar samudra disebut zona subduksi. Contohnya, tumbukan antara lempeng benua Amerika dan lempeng dasar Samudra Pasifik yang menghasilkan terbentuknya Pegunungan Rocky dan Andes.
2. Divergensi
Divergensi adalah gerakan saling menjauh antarlempeng tektonik. Contohnya, gerakan saling menjauh antara lempeng Afrika dan Amerika Selatan. Zona berupa jalur terpisahnya lempeng-lempeng tektonik disebut zona divergen (zona sebar pisah).
ADVERTISEMENT
3. Sesar Mendatar
Sesar Mendatar adalah gerakan saling bergesekan (berlawanan arah) antarlempeng tektonik.
Contohnya, gesekan antara lempeng Samudra Pasifik dan lempeng daratan Amerika Utara yang mengakibatkan terbentuknya Sesar San Andreas yang membentang sepanjang kurang lebih 1.200 kilometer dari San Francisco di utara sampai Los Angeles di selatan Amerika Serikat.
Zona berupa jalur tempat bergesekan lempeng-lempeng tektonik disebut Zona Sesar Mendatar.
(SFR)