Proses Pengolahan Minyak Bumi dan Bahan Dasar Petrokimia

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
9 Februari 2024 13:13 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pengolahan minyak bumi. Foto: Unsplash.com/Zachary Theodore
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengolahan minyak bumi. Foto: Unsplash.com/Zachary Theodore
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengolahan minyak bumi merupakan proses yang mengubah minyak bumi menjadi produk-produk bermanfaat, misalnya menjadi bahan bakar minyak (BBM) atau non-BBM sesuai standar yang telah ditentukan.
ADVERTISEMENT
Proses ini meliputi beberapa tahapan, termasuk pemisahan senyawa yang tak diinginkan (impurities) dan senyawa lainnya. Adapun proses pengolahan minyak bumi akan dibahas lebih lanjut di artikel ini.

Pengolahan Minyak Bumi

Ilustrasi pengolahan minyak bumi. Foto: pexels.com/ZukimanMohamad.
Minyak bumi atau crude oil adalah campuran kompleks senyawa hidrokarbon. Senyawa ini didominasi unsur karbon (C) dan hidrogen (H). Dalam jumlah sedikit, minyak bumi juga mengandung oksigen (O), nitrogen (N), sulfur (S), dan beberapa metal seperti besi (Fe) dan natrium (Na).
Pengolahan minyak bumi bertujuan untuk menghasilkan berbagai bahan yang berguna untuk masyarakat, seperti bahan bakar, bahan petrokimia, dan lainnya.
Merangkum e-Modul Kimia XI terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2019, proses pengolahan minyak bumi melalui dua tahap, yaitu distilasi dan lanjutan. Berikut ini uraian lengkapnya:
ADVERTISEMENT

Tahap Pertama

Proses pengolahan minyak bumi tahap pertama adalah distilasi bertingkat. Proses distilasi adalah memisahkan berdasarkan perbedaan titik didih dari masing-masing komponen yang ada pada campuran.
Pada proses tersebut, semakin besar perbedaan titik didih pada komponen-komponen yang terkandung, semakin tinggi kemurnian dari hasil yang diperoleh.
Proses distilasi minyak bumi dilakukan secara berulang-ulang, sehingga hasilnya ada beberapa jenis, berdasarkan perbedaan titik didihnya. Berikut ini hasil proses distilasi dari pengolahan minyak bumi:

Tahap Kedua

Setelah melalui tahap pertama, pengolahan minyak bumi dilanjutkan ke tahap kedua, yaitu proses lanjutan dari hasil penyulingan. Proses-proses tahap kedua meliputi:
ADVERTISEMENT
1. Perengkahan (cracking)
Proses pertama di tahap kedua ini adalah craking atau perengkahan (mengubah struktur kimia dari senyawa-senyawa hidrokarbon), yaitu:
2. Proses Ekstraksi
Ekstraksi adalah pembersihan produk menggunakan pelarut. Hasil yang diharapkan pada proses ekstraksi adalah produk dengan mutu lebih baik.
3. Proses Kristalisasi
Kemudian, dilanjutkan proses kritalisasi untuk memisahkan produk-produk melalui perbedaan titik cairnya. Contoh proses kristalisasi adalah pemurnian solar melalui proses pendinginan, penekanan, dan penyaringan yang nantinya menghasilkan lilin.
Produk hasil proses kristalisasi dapat dijadikan sebagai bahan dasar petrokimia, misalnya untuk produksi bahan plastik, bahan dasar kosmetik, penolak serangga, dan lainnya.
4. Pembersihan dari Kontaminasi (Treating)
ADVERTISEMENT
Hasil proses kristalisasi umumnya terdapat kontaminasi, sehingga harus dibersihkan dengan menambahkan soda kaustik (NaOH) atau tanah liat. Cara lain untuk membersihkan kontaminasi adalah melalui proses hidrogenasi.
Berikut ini beberapa jenis proses pembersihan kontaminasi minyak bumi:
ADVERTISEMENT

Hasil Pengolahan Minyak Bumi

Ilustrasi pengolahan minyak bumi. Foto: Unsplash.com/Zbynek Burival
Setelah melalui dua proses seperti yang dijelaskan di atas, hasil pengolahan minyak bumi dikelompokkan berdasarkan titik didih dan jumlah atom karbon pembentuk rantai karbonnya.
Masih dirangkum dari buku yang sama, berikut ini beberapa hasil pengolahan minyak bumi:
ADVERTISEMENT

Bahan Dasar Petrokimia

Ilustrasi industri petrokimia. Foto: pexels
Petrokimia adalah bahan kimia yang berasal dari minyak bumi atau gas alam. Petrokimia digunakan dalam produksi berbagai macam produk, termasuk serat sintetis, plastik, pelarut, karet, dan deterjen.
Industri petrokimia melalui tiga tahap hingga menghasilkan produk yang berguna untuk masyarakat, yaitu mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar petrokimia, mengubah bahan dasar menjadi produk antara, dan mengubah produk antara menjadi produk akhir.
Mengutip e-Modul Kimia XI terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2019, berikut ini beberapa bahan dasar yang dikelola industri petrokimia:

1. Olefin

Bahan dasar olefin adalah etana, propana, nafta, atau minyak dan gas bumi yang melalui proses perengkahan atau cracking. Contoh produk olefin, yaitu etanol, PVC, glikol, propilena.
ADVERTISEMENT

2. Aromatik

Aromatik terdiri dari benzena dan turunannya. Aromatik dibuat melalui proses reforming. Contoh aromatik adalah benzena, toluena, dan xilena.

3. Gas Sintetis

Gas sintesis adalah campuran gas karbon oksida (CO) dan dihidrogen (H2). Gas sintetis dibuat dari LPG melalui proses steam reforming atau oksidasi parsial. Contoh produk gas sintesis adalah ammonia dan methanol.
(NSF)