Penyebab Kucing Muntah Kuning: Faktor Makanan hingga Terjangkit Virus

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
29 November 2021 18:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kucing sedang beristirahat. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kucing sedang beristirahat. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kesehatan hewan peliharaan termasuk kucing, merupakan hal yang harus diperhatikan. Kondisi kesehatan yang menurun terkadang membuat sang pemilik menjadi khawatir. Salah satu gangguan kesehatan yang umum ditemui yakni saat kucing muntah kuning.
ADVERTISEMENT
Kondisi demikian kerap membuat pemilik berasumsi tentang penyakit yang tengah dialami kucing. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan tentang muntah kuning pada kucing berikut ini.

Muntah pada Kucing

Dalam buku Panduan Lengkap Kucing oleh Muhammad A. Suwed dan Rodame M. Napitupulu, kucing yang tiba-tiba mengalami muntah umumnya disebabkan oleh faktor makanan yang tidak bersih maupun keracunan.
Jika kucing memuntahkan kembali makanan yang dikonsumsinya, hal itu menjadi pertanda bahwa sistem imun pada kucing masih bekerja dengan baik. Ketika organ pencernaan kucing melawan sesuatu yang berpotensi merusak akan timbul reaksi muntah.
Muntah pada kucing juga lumrah dialami oleh kucing betina semasa kehamilan. Menurut Majalah Cat and Dog 1 Edisi Agustus-September 2016, muntah di masa kehamilan tidak dialami oleh semua kucing betina.
ADVERTISEMENT
Untuk memastikan penyebab kucing muntah, ada baiknya jika pemilik segera membawanya ke dokter hewan untuk mendapat pemeriksaan lebih lanjut.
Ilustrasi Pengobatan kucing muntah kuning. Foto: Freepik

Penyebab Kucing Muntah Kuning

Sering kali kucing peliharaan memuntahkan cairan berwarna kuning. Kondisi demikian tentu menimbulkan kekhawatiran bagi pemiliknya. Dalam Majalah Cat and Dog 30 Edisi Juni-Juli 2020 dan Solusi Permasalahan Kucing oleh Cacang Effendi, dkk., muntah kuning pada kucing karena hal-hal sebagai berikut:
1. Faktor makanan
Tidak semua makanan dapat dicerna dengan baik oleh kucing. Pada kondisi tertentu, pergantian makanan dari yang semula kering (dry food) ke basah (wet food) juga dapat menyebabkan kucing muntah.
Makanan basah dinilai memiliki kandungan lebih kaya dibandingkan makanan kering. Pemilik dapat mencoba memberi makanan sebelumnya, lalu amati apakah kucing tetap muntah atau berhenti.
ADVERTISEMENT
2. Mengeluarkan hairball
Muntah kuning disertai busa merupakan tanda bahwa kucing sedang mengeluarkan bola rambut (hairball) dari sistem pencernaannya. Kondisi ini lumrah ditemukan pada kucing sehingga pemilik tidak perlu khawatir secara berlebih.
3. Gangguan enzim pada saluran pencernaan
Layaknya makhluk hidup pada umumnya, kucing juga bisa mengalami gangguan pada sistem pencernaannya. Cek kembali makanan yang diberikan atau bawa kucing ke dokter hewan untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
4. Gangguan organ
Kucing juga rentan mengalami gangguan organ tubuh bagian dalam, misalnya, gagal ginjal dan liver. Jika kucing mengalami muntah, terdapat indikasi jika organ tubuh bagian dalam sedang bermasalah.
5. Infeksi virus
Selain gangguan organ, kucing juga rentan terinfeksi virus, misalnya, panleukopenia. Dalam buku berjudul Pacoh and Friends: Semua Mau Bicara oleh Didi Almeyda dan Lily Turangan, panleukopenia adalah penyakit paling mematikan bagi kucing.
ADVERTISEMENT
Virus panleukopenia dapat menghancurkan sel darah putih, mengganggu kinerja organ vital, menyebabkan muntah, diare, dan dehidrasi.
Menurut drh. Putri Sajuthi dalam Majalah Cat And Dog Edisi 3, pemilik bisa memberikan oralit untuk mencegah dehidrasi pada kucing. Jangan memberikan sembarang obat karena kucing memiliki reaksi yang berbeda-beda terhadap obat yang diberikan.
Agar lebih baik bawa kucing menuju fasilitas pelayanan profesional atau dokter hewan untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
(ANM)