Niat Itikaf di Masjid dan Tata Caranya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
20 Maret 2024 15:05 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi niat itikaf di Masjid. Pexels.com/Thirdman
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi niat itikaf di Masjid. Pexels.com/Thirdman
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Itikaf adalah praktik spiritual di mana seorang muslim berada dalam masjid dengan tujuan untuk beribadah. Dalam pelaksanaannya, terdapat niat itikaf di masjid secara khusus agar ibadah ini diterima Allah Swt.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan kutipan dari jatim.nu.or.id, itikaf adalah bentuk ibadah yang memfokuskan diri untuk berdiam di dalam masjid untuk berniat ibadah hanya mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Niat Itikaf di Masjid, Dalil, Tujuan, dan Penjelasannya

Ilustrasi niat itikaf di Masjid. Pexels.com/Thirdman
Ibadah untuk niat itikaf di masjid dilakukan pada bulan Ramadan, terutama pada 10 hari terakhir bulan Ramadan yang merupakan periode puncak ibadah.
Selama itikaf, seorang muslim tinggal di masjid selama waktu yang telah ditentukan, biasanya beberapa hari atau lebih, dengan niat khusus untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Selama melakukan itikaf ini, umat muslim fokus pada ibadah seperti shalat, membaca Al-Qur'an, berdzikir, berdoa, dan memperbanyak amalan ibadah lainnya.
Berdasarkan kutipan dari Risalah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, Volume 9 Nomor 1, Itikaf Sebagai Meditasi Islam, Naelul Muna, (2023, 319), itikaf disebut juga sebagai "syar’u man qablana" atau syariat orang-orang sebelum kita. Itikaf sudah diajarkan sejak zaman nabi terdahulu sebagai bentuk meditasi.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah firman Allah dalam Surat Al-Baqarah Ayat 187 yang menjelaskan tentang itikaf di masjid:
وَأُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ ٱلصِّيَامِ ٱلرَّفَثُ إِلَىٰ نِسَآئِكُمْ ۚ هُنَّ لِبَاسٌۭ لَّكُمْ وَأَنتُمْ لِبَاسٌۭ لَّهُنَّ ۗ عَلِمَ ٱللَّهُ أَنَّكُمْ كُنتُمْ تَخْتَانُونَ أَنفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنكُمْ ۖ فَٱلْـَٔـٰنَ بَـٰشِرُوهُنَّ وَٱبْتَغُوا۟ مَا كَتَبَ ٱللَّهُ لَكُمْ ۚ وَكُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ ٱلْخَيْطُ ٱلْأَبْيَضُ مِنَ ٱلْخَيْطِ ٱلْأَسْوَدِ مِنَ ٱلْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا۟ ٱلصِّيَامَ إِلَى ٱلَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَـَٔشِّرُوهُنَّ وَأَنتُمْ عَـٰكِفُونَ فِى ٱلْمَسَـٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ ٱللَّهِ فَلَا تَقْرَبُوهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ ءَايَـٰتِهِۦ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
Artinya: "Dan dihalalkan bagimu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isterimu, mereka adalah pakaian bagimu dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menahan diri, maka Dia telah tobatkan kamu dan mengampuni kamu. Maka sekarang bergaullah dengan mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan minumlah sampai terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu bergaul kepada mereka, sedang kamu beritikaf di dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia supaya mereka bertakwa." (Surat Al-Baqarah Ayat 187)
ADVERTISEMENT
Ayat ini menjelaskan tentang itikaf di dalam bulan Ramadan, di mana Allah Swt mengizinkan untuk berhubungan dengan istri-istri di malam hari bulan puasa.
Selain itu, ayat ini juga membahas tentang itikaf di dalam masjid, yang merupakan praktik spiritual di mana seseorang menarik diri ke dalam masjid untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Ayat ini menunjukkan bahwa itikaf adalah bagian dari ajaran Islam dan diperintahkan oleh Allah Swt di malam bulan Ramadan. Beberapa tujuan dari itikaf untuk beribadah di masjid saat bulan Ramadan bagi seorang Muslim antara lain:

1. Mendekatkan Diri kepada Allah Swt

Itikaf adalah kesempatan bagi seorang muslim untuk meningkatkan kedekatannya kepada Allah Swt dengan memperbanyak ibadah dan dzikir di lingkungan yang penuh dengan keberkahan, yaitu masjid sebagai tempat ibadah.
ADVERTISEMENT

2. Memperdalam Spiritualitas

Selama melaksanakan itikaf, seorang muslim dapat menenangkan pikiran dan fokus sepenuhnya pada ibadah, membaca Al-Qur'an, merenungkan makna ayat-ayat-Nya, dan memperdalam pemahaman spiritual tentang agama Islam.

3. Menjauhkan Diri dari Gangguan Duniawi

Dengan tinggal di masjid selama itikaf, seorang muslim dapat menjauhkan diri dari gangguan dunia dan fokus sepenuhnya pada ibadah. Hal ini membantu memurnikan hati dan meresapi suasana spiritual yang kuat di masjid.

4. Memperbanyak Amal Kebaikan

Itikaf juga memberikan kesempatan bagi seorang muslim untuk memperbanyak amal shalih, seperti shalat, sedekah, berdzikir, dan berdoa, sehingga meningkatkan keberkahan dan pahala yang diperoleh di bulan Ramadan.

5. Mendapatkan Lailatul Qadar

Salah satu tujuan itikaf di 10 hari terakhir bulan Ramadan adalah untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar, yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Dengan melakukan itikaf, seorang muslim meningkatkan peluangnya untuk menemukan malam yang penuh berkah ini.
ADVERTISEMENT

6. Meningkatkan Kualitas Ibadah

Dengan tinggal di masjid selama itikaf, seorang muslim memiliki kesempatan untuk memperdalam ibadahnya. Hal ini akan membantu meningkatkan kualitas ibadah mereka dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.

7. Mengingat Kematian dan Hari Akhir

Itikaf juga menjadi kesempatan bagi seorang muslim untuk merenungkan kematian dan hari akhirat.
Dengan menarik diri dari dunia dan fokus pada ibadah, umat muslim diingatkan akan pentingnya persiapan untuk kehidupan akhirat dan menjadikan itu sebagai tujuan utama dalam hidupnya.

8. Menjaga Kesehatan Rohani

Itikaf membantu menjaga kesehatan rohani seorang muslim dengan memperkuat hubungan spiritual mereka dengan Allah Swt.
Hal ini membantu menghilangkan stres dan kecemasan, serta memberikan ketenangan pikiran dan kedamaian hati kepada mereka yang melakukannya.

9. Meningkatkan Kesadaran Sosial

Selama itikaf, seorang muslim dapat meningkatkan kesadarannya terhadap kondisi sosial dan kebutuhan orang lain.
ADVERTISEMENT
Dengan melakukan itikaf dapat meningkatkan kesadaran untuk memperbanyak amal kebaikan, seperti sedekah dan menolong sesama, serta membantu mereka yang membutuhkan dalam masyarakat.
Itikaf di bulan Ramadan memiliki berbagai hikmah atau manfaat yang sangat berarti bagi seorang muslim.
Itikaf di dalam masjid merupakan kesempatan yang berharga bagi seorang Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt, meningkatkan spiritualitas, dan memperbanyak amal ibadah dalam rangka mencari keberkahan dan pahala.
Dengan demikian, itikaf membawa berbagai hikmah dan manfaat. Salah satunya adalah membantu memperbaiki kualitas hidup dan memperkuat iman seseorang.

Niat dan Tata Cara Itikaf di Masjid

Ilustrasi niat itikaf di Masjid. Pexels.com/Thirdman
Berikut adalah tata cara itikaf di masjid yang pada umumnya dilakukan oleh seorang muslim dengan langkah-langkah berikut:
ADVERTISEMENT

1. Niat

Itikaf harus dimulai dengan niat yang jelas dan tulus untuk melakukan ibadah tersebut. Niat ini harus ditujukan hanya karena Allah Swt dan sesuai dengan ajaran agama Islam yang disyariatkan Nabi Muhammad saw.
Niat yang dibaca sebelum melaksanakan itikaf dikutip dari jatim.nu.or.id adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ الاِعْتِكَافَ فِي هذَا المَسْجِدِ لِلّهِ تَعَالى
Nawaitu al i’tikaafa fii haadzal masjidi lillaahi ta‘aalaa.
Artinya: “Saya niat melakukan i’tikaf di masjid ini karena Allah Swt.”

2. Memilih Masjid

Memilih masjid tempat itikaf dilakukan. Pada umumnya, masjid yang dipilih adalah masjid yang memiliki fasilitas untuk itikaf dan memiliki suasana tenang serta kondusif untuk beribadah.

3. Masuk ke dalam Masjid

Setelah memilih masjid, seorang muslim masuk ke dalam masjid dengan niat untuk melakukan itikaf. Hal ini beserta membawa keperluan pribadi yang diperlukan selama itikaf, seperti perlengkapan mandi, alas tidur, dan pakaian yang sesuai.
ADVERTISEMENT

4. Menjaga Kebersihan dan Membersihkan diri dari Hadas

Selama itikaf, penting bagi seorang muslim untuk menjaga kebersihan diri dan masjid. Umat muslim harus memastikan bahwa diri dalam keadaan suci (tanpa hadas), mandi jika diperlukan, dan menjaga masjid tetap bersih.

5. Beribadah

Selama itikaf, seorang muslim hanya fokus melakukan ibadah seperti shalat, membaca Al-Qur'an, berdzikir, berdoa, dan memperbanyak amal ibadah lainnya. Seorang muslim juga bisa menghadiri ceramah agama dan kajian Islam yang diadakan di masjid.

6. Menghindari Pembicaraan yang Tidak Perlu

Selama itikaf, seorang muslim dianjurkan menjauhkan diri dari pembicaraan yang tidak perlu atau yang tidak bermanfaat. Hal ini juga bersamaan dengan berusaha untuk menjaga suasana tenang dan khusyuk di dalam masjid.

7. Menjaga Hubungan Sosial

Meskipun itikaf adalah waktu untuk beribadah dan fokus pada diri pribadi, penting bagi seorang muslim untuk tetap menjaga hubungan sosial dengan jamaah lainnya di masjid.
ADVERTISEMENT
Hal ini dapat dilakukan dengan bertukar salam, berbagi nasihat agama, dan memberikan bantuan kepada sesama muslim yang membutuhkan.

8. Mengakhiri Itikaf

Itikaf dapat diakhiri dengan keluar dari masjid setelah waktu yang telah ditentukan selesai.
Sebelum keluar, seorang muslim harus membuat niat untuk mengakhiri itikaf dengan ikhlas dan penuh keikhlasan, serta berdoa kepada Allah Swt agar menerima ibadah tersebut.
Tata cara dan niat itikaf di masjid dapat bervariasi berdasarkan pada kebiasaan dan tradisi di masing-masing tempat. Namun, prinsip-prinsip dasar itikaf tetap berlaku dalam setiap pelaksanaannya.