Materi Tolak Peluru: Sejarah, Teknik Dasar, Sarana, dan Aturan

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
21 Februari 2024 13:44 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi materi tolak peluru. Foto: unsplash.com.
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi materi tolak peluru. Foto: unsplash.com.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Materi tolak peluru menjadi salah satu olahraga atletik yang diberikan di tingkat sekolah lanjutan seperti SMP dan SMA. Olahraga ini cukup menarik perhatian masyarakat karena gaya lempar yang unik dengan menggunakan bola besi.
ADVERTISEMENT
Materi tolak perlu dapat diberikan di lapangan maupun di kelas. Sama seperti olahraga atletik lainnya, tolak peluru memiliki teknik dasar, peralatan yang digunakan hingga peraturan permainan yang perlu dipatuhi setiap peserta.
Agar dapat menguasai olahraga atletik kategori lempar tersebut, simaklah artikel ini sampai selesai. Artikel ini akan mengungkap materi tolak peluru mulai dari sejarah, teknik dasar, sarana dan prasarananya hingga aturan yang perlu dipatuhi setiap peserta.

Sejarah Tolak Peluru

ilustrasi materi sejarah tolak peluru. Foto: unsplash.com
Tolak peluru adalah suatu gerakan menolak benda bulat dengan berat tertentu untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya dengan menggunakan gaya.
Mengutip buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SMA/SMK/MA Sederajat tulisan Nur Hasyim, dkk, olahraga tolak peluru sudah ada sejak 2000 tahun yang lalu. Pada awalnya, olahraga ini diciptakan untuk menguji kekuatan prajurit Inggris.
ADVERTISEMENT
Sebelum menggunakan jenis peluru canon, alat yang digunakan untuk olahraga ini terbuat dari batu sampai abad pertengahan saat negara Eropa mengalami banyak sekali perang.
Sehingga, sejak saat itu peluru yang digunakan untuk pertandingan kekuatan diganti menjadi canon. Skotlandia menjadi negara pertama yang mengadakan pertandingan resmi olahraga tolak peluru pada 1866. Namun, kejuaraan tersebut masih bersifat amatir.
Tolak peluru masuk ke Indonesia dibawa oleh penjajah Belanda. Kemudian olahraga ini dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah pribumi sehingga dikenal kalangan warga lokal.
Meski tolak peluru sudah dikenal sejak masa kolonial, organisasi resmi tolak peluru baru diakui pada 3 September 2020.

Teknik Dasar Tolak Peluru

ilustrasi materi teknik dasar tolak peluru. Foto: pixabay.com
Dalam melakukan tolak peluru, setiap atlet harus menguasai berbagai teknik dasar dengan baik. Tujuannya agar dapat mencapai jarak lempar dengan maksimal.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Mengenal Olahraga Atletik karya Enik Yuliatin, dkk., berikut teknik dasar olahraga tolak peluru yang perlu dipelajari.

1. Cara Memegang Peluru

Teknik memegang peluru yang benar akan mempengaruhi hasil tolakan. Berikut cara memegang peluru yang dapat dipraktikkan.
ADVERTISEMENT

2. Gaya Dalam Tolak Peluru

Gaya yang dipakai dalam tolak peluru terdiri dari tiga macam, yaitu:
a. Gaya Ortodoks
Gaya ini lebih membutuhkan sedikit gerakan dibanding dengan gaya lainnya. Atlet harus memposisikan tubuh menyamping pada area lingkaran. Setelah posisi peluru di bagian pangkal leher sudah pas, atlet bisa langsung melempar peluru ke area sasaran.
b. Gaya O’Brien
Untuk memulai gaya O’brien, atlet harus membelakangi arena sasaran. Gaya ini dimulai dari posisi membungkuk. Selanjutnya, gerakan dilanjutkan dengan menendang kaki depan ke arah depan lingkaran, sedangkan kaki lainnya mengikuti arah gerakan.
Ketika kaki depan menendang, badan diputar 180 derajat ke arah depan sekaligus mendorong peluru ke area sasaran.
c. Gaya Spin
Gaya Spin adalah gaya yang digunakan oleh atlet tolak peluru professional dalam kompetisi olimpiade. Gaya ini membutuhkan latihan dan keterampilan yang tajam. Saat menggunakan gaya ini, atlet harus berputar 360 derajat sebelum menolak peluru.
ADVERTISEMENT
Perputaran yang dilakukan atlet saat melakukan gerakan dapat mempengaruhi jarak yang diperoleh. Saat menggunakan gaya spin, setiap atlet harus benar-benar fokus agar tidak melakukan pelanggaran.

3. Sikap Badan Setelah Menolak Peluru

Adapun sikap badan yang dilakukan setelah menolak peluru, setiap atlet dapat melakukan tahapan berikut ini.
ADVERTISEMENT

Ketentuan Diskualifikasi Teknik Tolak Peluru

ilustrasi ketentuan diskualifikasi tolak peluru. Foto: pixabay.com
Saat melakukan awalan, gerakan menolak, hingga akhiran, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar tidak didiskualifikasi oleh wasit. Masih dari sumber yang sama, berikut ketentuan diskualifikasi yang perlu dipahami.

Sarana dan Prasarana Tolak Peluru

ilustrasi ketentuan sarana dan prasarana tolak peluru. Foto: pixabay.com
Agar permainan dapat berjalan dengan lancar, ada sarana dan prasarana yang perlu dipenuhi. Mengutip buku Ensiklopedia Olahraga Atletik: Lompat Jauh hingga Tolak Peluru oleh Atma Endris, dkk., berikut sarana dan prasarana yang digunakan.
ADVERTISEMENT

1. Ukuran dan Berat Peluru

Peluru terbuat dari besi padat, kuningan atau logam. Cangkang dari logam diisi dengan timah dan wajib berbentuk bola. Berat peluru disesuaikan dengan gender dan kelas.

2. Lapangan tolak peluru

Lingkaran tolak peluru berkontruksi dari besi, baha, atau bahan lain yang sejenis untuk bagian lengkungan. Bagian atasnya harus rata dengan tanah luar. Bagian lingkaran dalam terbuat dari semen yang berbentuk padat tapi tidak licin.
ADVERTISEMENT

Peraturan Olahraga Tolak Peluru

ilustrasi ketentuan peraturan tolak peluru. Foto: pixabay.com
Untuk menjaga kompetisi tolak peluru berjalan lancar dan adil, ada beberapa peraturan singkat yang harus dipatuhi setiap pemain.
Dihimpun dari buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan SMP/MTS kelas 7 yang disusun Paiman, berikut peraturan olahraga tolak peluru secara singkat.
ADVERTISEMENT
(IPT)