Hari yang Dilarang saat Ziarah Kubur dalam Islam

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
9 April 2024 19:40 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Hari yang Dilarang saat Ziarah Kubur. Foto: Unsplash/Scott Rodgerson
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hari yang Dilarang saat Ziarah Kubur. Foto: Unsplash/Scott Rodgerson
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berziarah kubur menjadi momen untuk mengenang kebersamaan dan memanjatkan doa untuk orang yang sudah meninggal. Namun, di tengah masyarakat kerap muncul pertanyaan, apakah ada hari yang dilarang saat ziarah kubur?
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian umat Islam, ziarah kubur adalah tradisi atau amalan yang sering dilakukan. Mereka mengunjungi makam dari orang-orang terdekat, seperti keluarga dan kerabat untuk mengirim doa.

Ziarah Kubur dalam Ajaran Islam

Ilustrasi Hari yang Dilarang saat Ziarah Kubur. Foto: Unsplash/Waldemar
Ziarah kubur atau ziarah makam dalam Islam berarti berziarah ke makam orang yang meninggal, terutama anggota keluarga atau orang yang dihormati.
Dalam tradisi Islam, ziarah kubur merupakan salah satu ritual keagamaan yang lazim dilakukan umat Islam. Ziarah merupakan amalan yang dianjurkan karena dapat menjadi cara memperingati kematian dan mengenang akhirat.
Tujuannya adalah untuk mempererat silaturahmi, mengenang dan mendoakan arwah mereka, serta memperbaharui komitmen untuk mengikuti teladan kebaikan yang ditinggalkan oleh orang yang telah meninggal tersebut.
Namun, dalam Islam, ziarah kubur juga memiliki batasan-batasan dan aturan yang harus dipatuhi, seperti tidak melakukan perbuatan syirik atau meminta tolong kepada orang yang telah meninggal, serta tidak melakukan berbagai bentuk kegiatan yang dianggap tidak sesuai dengan etika dan tata cara yang telah ditetapkan.
ADVERTISEMENT
Perlu diingat bahwa ziarah kubur harus dilakukan dengan tata krama yang baik dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Misalnya tidak memuja kuburan dan mengadakan perayaan atau ritual yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Hukum Ziarah Kubur Menurut Islam

Ilustrasi Hari yang Dilarang saat Ziarah Kubur. Foto: Unsplash/Matt Botsford
Dikutip dari buku Mari Ziarah Kubur, Abdurrahman Misno BP, (2021:38), ziarah kubur hukumnya adalah sunnah untuk dilaksanakan, walaupun ada beberapa ulama yang mewajibkannya, seperti Ibnu Hazm yang berpendapat "Sesungguhnya ziarah kubur itu wajib, meski sekali seumur hidup, karena ada perintahnya."
Hukum ziarah kubur berlaku secara umum bagi laki-laki dan perempuan berdasarkan keumuman pembolehannya oleh Rasulullah. Sehingga bagi umat Islam dipersilahkan untuk berziarah kubur, karena ia memiliki kandungan hikmah yang sangat banyak.
Hukum asal dari ziarah kubur bisa mengalami perubahan menjadi makruh atau haram ketika dilakukan dengan hal-hal yang bertentangan dengan syariat Islam.
ADVERTISEMENT
Misalnya niat berziarah kubur untuk meminta kepada kuburan atau para penghuninya. Demikian pula berziarah ke tempat yang jauh dan menyusahkan dalam perjalanannya.

Tata Cara Ziarah Kubur Sesuai Sunnah

Ilustrasi Hari yang Dilarang saat Ziarah Kubur. Foto: Unsplash/Caroline Attwood
Berikut adalah tata cara ziarah kubur sesuai sunnah:

1. Berwudu Terlebih Dahulu

Menurut sunnah, proses ziarah kubur termasuk berwudu terlebih dahulu. Sebelum menuju makam, peziarah harus berwudu terlebih dahulu.

2. Mengucapkan Salam kepada Ahli Kubur

Tata cara ziarah kubur sesuai sunnah yang kedua adalah mengucapkan salam. Nabi Muhammad saw mengajarkan untuk mengucapkan salam yang juga merupakan doa di pintu masuk kuburan.
"Assalamu’alaikum ahlad-diyaar minal mu’miniina wal muslimiin. yarhamulloohul mustaqdimiina minnaa wal musta’khiriin. wa inna insyaa alloohu bikum la-laahiquun. wa as alullooha lanaa walakumul ‘aafiyah."
Artinya: "Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian."
ADVERTISEMENT

3. Mengirimkan Doa untuk Almarhum

Tata cara ziarah kubur sesuai sunnah yang ketiga adalah menghadap ke arah kiblat sambil mendoakan orang yang meninggal. Dianjurkan juga membaca tasbih, takbir, tahmid dan zikir.

4. Membaca Ayat-Ayat Pendek

Tata cara ziarah kubur sesuai sunnah yang keempat adalah dengan membacakan ayat pendek. Seperti riwayat al-Marwazi dari Ahmad bin Hanbal, beliau mengatakan:
"Bila kalian masuk ke dalam taman makam (kuburan), maka bacalah al-Fatihah, Surat Ikhlas dan al-Muawwidzatain (al-Falaq dan an-Naas). Jadikanlah pahalanya untuk mayat-mayat kuburan tersebut, karena sungguh pahalanya sampai kepada mereka."

5. Jangan Duduk atau Menginjak Bagian Atas Kuburan

Tata cara ziarah kubur sesuai sunnah yang kelima adalah tidak duduk atau berdiri di atas kubur.
"Janganlah kalian salat (berdoa) kepada kuburan, dan janganlah kalian duduk di atasnya." (HR. Muslim).

6. Jangan Melakukan Hal-Hal yang Berlebihan

Tata cara ziarah kubur sesuai sunnah yang keenam adalah jangan melakukan hal-hal yang berlebihan. Salah satu contoh bentuk sikap yang berlebihan dalam konteks di kuburan adalah menjadikan makam seperti masjid.
ADVERTISEMENT
Hal berlebihan lainnya saat ziarah kubur adalah mencium batu nisan atau menangis sambil meratapi makam di depannya. Bersikap berlebihan dalam urusan agama adalah hal yang terlarang, termasuk dalam melaksanakan ritual ziarah kubur ini.

Bacaan Doa Ziarah Kubur Beserta Artinya

Ilustrasi Hari yang Dilarang saat Ziarah Kubur. Foto: Unsplash/Janne Simoes
Berikut bacaan doa ziarah kubur beserta artinya sesuai Islam:
“A'udzubillahi minasyaithoonir rojim. Bismillahirrohmannirrohim.
Alhamdullilahi robbil 'alamin, hamdan syakiriin, hamdannaa'imiin, hamdan yuwaafiini'amahu wayukaafii mazidah, yaa robbanaa lakal hamdu kamaa yanbaghi lijalali wajhika wa'adzimi sultonik, allohumma shoolli wasalim 'ala sayyidina muhammad wa'ala alii sayyidina muhammad.
Alloh humma taqobal wa ausil sawaaaba maa qoro, nahu minal qur'anil 'adzim, wa maa halalna wa maa sabahna wamastaghfarnaa wamaa sholaina 'atsayyidina muhammad sollallohu'alaihi wasallam, hadiyatan wasilatan, warohmatan najilatan wa barokatan samilatan ilaa hadoroti habibina wasafi'ina waquroti a'ayuninaa sayyidina wamaulanaa muhammadin sollallohu 'alaihi wa sallam, wa ila jami'ii ikhwanihi minal anbiyaai walmursaliina wal auliyaai, wassuhadai, wassolihina, wassohabati wattabi'ina wal'ulamail 'alimina wal mushonnafiinal mukhlisiina wa jami'il mujaa-hidiina fi sabilillahi robbil 'alaminn, wal malaikatil muqorrobina khusushan ila sayyidina syaih abdul qodir zailanii.
ADVERTISEMENT
Summa ilaa jami'i ahlil qubur, minal muslimiina wal muslimati, wal mu miniina wal mu minaati, min masaarikil ardhi ila magooribiha barriha wabahriha khusushan ila aabaaina wa ummahaa tiinaa, wa ajdaadina, wanakhussu khusushan manijtam'anaa hahunaa bisababihi waliajlihi.
Alloh hummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu anhu wa akrim nujulahu wawasi' madholahu, waghsilhu bilmai wassalji wal barodi wanaqihi minal khotooya, kama yunaqqo saubul abyadu minaddannasi wa abdilhu, darron khoiron min daarihi wa ahlan khoiron min ahlihi wa jaujan khoiron min jauzihi wa adhilhul jannata wa 'aidhu min 'adzabil qobri wa fitnatihi wa min 'adzabinnar, allohhumaghfir lihayyina wa mayyitina wa sahhidiina wa ghoniina washogiirona wa kaabirona wadakirona wa ansana, allohumma man ahyaitahu minna fa ahyihi 'alal islami wa man tawafaitahu minna fatawafahu alal iiman allohumma la tuhrimna azrohu wa laa tudillanaa ba'dahu birohmatikayaa arhamarroohimiin, wal hamdu lillahi robbil 'aalamiin.”
ADVERTISEMENT
Artinya:
"Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah penguasa alam semesta, sebagaimana orang-orang yang bersyukur dan orang-orang yang mendapat banyak kenikmatan memuji-Nya. Dengan pujian yang sepadan dan nikmat-Nya dan memungkinkan pertambahannya. Wahai Tuhan kami, pujian hanyalah untuk-Mu, sebagaimana yang layak akan kemuliaan Dzat-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu. Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan kepada Nabi Muhammad junjungan kami dan kepada keluarga beliau.
Ya Allah, terimalah dan sampaikanlah pahala Al-Qur'an yang kami baca, tahlil kami, tasbih kami, istighfar kami dan shalawat kami kepada Nabi Muhammad saw sebagai hadiah yang menjadi penyambung, sebagai rahmat yang turun dan sebagai berkah yang menyebar kepada kekasih kami, penolong kami dan buah hati kami, pemuka dan pemimpin kami, yaitu Nabi Muhammad saw, juga kepada seluruh kawan-kawan beliau dari kalangan para Nabi dan Rasul, para wali, para syuhada', orang-orang shalih, para sahabat, para tabi'in, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas dan orang-orang yang berjihad di jalan Allah Tuhan semesta alam, serta para malaikat yang selalu beribadah, khususnya ditujukan kepada Syekh Abdul Qadir Jailani.
ADVERTISEMENT
Kemudian kepada seluruh penghuni kubur dari kalangan orang-orang Islam laki-laki dan perempuan, orang mukmin laki-laki dan perempuan, dari belahan bumi timur dan barat, di laut dan di darat, terutama kepada bapak-bapak dan ibu-ibu kami, kakek dan nenek kami, lebih utamakan lagi kepada orang yang menyebabkan kami berkumpul di sini.
Wahai Allah, ampunilah, rahmatilah, bebaskanlah dan lepaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, cucilah dia dengan air yang jernih lagi sejuk, dan bersihkanlah dia dari segala kesalahan bagaikan baju putih yang bersih dari kotoran, dan gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik, dari yang ditinggalkan, serta suami (istri) yang lebih baik dari yang ditinggalkannya pula. Masukkanlah dia kedalam surga, dan lindungilah dari siksanya kubur serta fitnahnya, dan dari siksa api neraka.
ADVERTISEMENT
Wahai Allah berikanlah ampun, kami yang masih hidup dan kami yang telah meninggal dunia, kami yang hadir, kami yang ghoib, kami yang kecil-kecil kami yang dewasa, kami yang pria maupun wanita. Wahai Allah, siapapun yang Engkau hidupkan dari kami, maka hidupkanlah dalam keadaan iman. Wahai Allah janganlah Engkau menghalangi kami, akan pahala beramal kepadanya dan janganlah Engkau menyesatkan kami sepeninggal dia dengan mendapat rahmat-Mu wahai Tuhan lebih belas kasihan. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."

Hari yang Dilarang saat Ziarah Kubur

Ilustrasi Hari yang Dilarang saat Ziarah Kubur. Foto: Unsplash/Norbert Staudt
Jika ada yang bertanya adakah hari yang dilarang saat ziarah kubur yang ada di dalam ajaran agama Islam, jawabannya adalah tidak ada. Dalam ajaran Islam, tidak ada hari yang secara tegas melarang ziarah ke makam.
ADVERTISEMENT
Berziarah ke makam merupakan sunnah Nabi saw, meskipun Nabi pernah melarang ziarah ke makam karena alasan tertentu, namun dibolehkan kembali.
Nabi saw bersabda:
"Sesungguhnya aku pernah melarang kalian untuk berziarah kubur, maka (sekarang) berziarahlah ke kuburan." (HR. Muslim)
Sebaliknya, ada hari-hari tertentu yang umumnya dijadikan sebagai momen untuk melakukan ziarah kubur bagi umat Islam. Di antaranya adalah hari Kamis malam Jumat atau Jumat pagi, sebelum memasuki bulan Ramadan, juga sebelum Hari Raya Idulfitri dan Idul Adha.
Demikian penjelasan mengenai hari yang dilarang saat ziarah kubur yang ada dalam ajaran agama Islam. Semoga bisa dipahami dan dilaksanakan dengan baik. (glg)
ADVERTISEMENT