Circular Flow Diagram dalam Kegiatan Perekonomian

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
28 September 2021 16:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi diagram dalam kegiatan perekonomian. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi diagram dalam kegiatan perekonomian. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Istilah circular flow diagram erat hubungannya dengan kegiatan perekonomian. Dalam perekonomian, perputaran barang dan uang yang dikonsumsi dapat diibaratkan seperti aliran melingkar peredaran darah dalam tubuh manusia.
ADVERTISEMENT
Pemikiran tersebut disampaikan oleh ahli ekonomi berkebangsaan Perancis, yaitu Francois Quesnay. Dasar pemikiran ini dipengaruhi oleh profesinya sebagai seorang dokter. Hingga akhirnya, konsep perputaran uang dalam perekonomian ini dikenal dengan istilah circular flow diagram.
Menurut buku Ekonomi untuk SMA Kelas X karangan Losina Purnastutui dkk (2007: 36), pembahasan konsep circular flow diagram lebih mudah apabila dimulai dari yang model perekonomian paling sederhana hingga paling rumit.
Model perekonomian yang dimaksud dimulai dari perekonomian dua sektor, perekonomian tiga sektor, hingga perekonomian empat sektor.
Lantas, apa saja perbedaan circular flow diagram dari ketiga model perekonomian tersebut? Agar lebih memahaminya, simak penjelasan lengkap berikut ini.
Circular flow diagram dalam kegiatan perekonomian dua sektor hingga empat sektor. Foto: buku ajar Ekonomi & Akuntansi: Mengasah Kemampuan Ekonomi

Jenis-Jenis Circular Flow Diagram

Circular flow diagram merupakan konsep kegiatan ekonomi berupa perputaran arus antara barang, jasa, dan uang dalam bentuk peredaran lingkaran.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Cara Mudah Menghadapi Ujian Nasional Ekonomi terbitan Grasindo (2008: 08), jenis circular flow diagram dapat dibedakan menjadi tiga model perekonomian, di antaranya sebagai berikut.
1. Perekonomian Dua Sektor
Perekonomian dua sektor merupakan model perkonomian paling sederhana, karena pelaku hanya terdiri dari dua pelaku, yaitu rumah tangga produsen dan rumah tangga konsumen.
Model perkonomian ini juga dikatakan sebagai perekonomian tertutup, sebab belum terjadi hubungan internasional dengan negara lain.
Pelaku ekonomi pertama, yaitu rumah tangga konsumen berperan menyediakan faktor produksi tenaga kerja, tenaga, modal, dan entrepreneur di pasar faktor produksi kepada produsen.
Sementara, pelaku ekonomi kedua, yaitu rumah tangga produsen berperan mengkombinasikan berbagai faktor produksi yang ditawarkan oleh rumah tangga konsumen untuk memproduksi barang dan jasa.
ADVERTISEMENT
Barang dan jasa yang diproduksi ini, kemudian akan dijual kepada rumah tangga konsumen melalui pasar barang.
Ilustrasi kenaikan panah yang dapat menggambarkan penjualan dalam kegiatan perekonomian. Foto: Pixabay
2. Perekonomian Tiga Sektor
Selain sektor rumah tangga konsumen dan produsen, di sini mulai diperkenalkan sektor pemerintah. Jalinan antara rumah tangga konsumen dengan pemerintah terdiri atas dua saluran.
Pertama, dalam bentuk pembayaran pajak kepada pemerintah, sedangkan yang kedua aliran faktor produksi yang digunakan oleh pemerintah.
Perlu diingat bahwa rumah tangga konsumen yang menyediakan faktor produksi akan menawarkan sebagian faktor produksi yang dimilikinya untuk digunakan produsen dan sebagian lagi untuk pemerintah.
Sementara itu, dua saluran yang mengalir dari pemerintah kepada rumah tangga konsumen adalah pembayaran atas penggunaan faktor produksi oleh pemerintah.
Selain itu, ada pula pembayaran transfer oleh pemerintah kepada rumah tangga konsumen. Transfer ini dapat berupa subsidi, pembayaran pensiun, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
3. Perekonomian Empat Sektor
Perekonomian empat sektor merupakan model perekonomian terbuka. Pada model ini, ada tambahan satu sektor lagi, yaitu sektor luar negeri. Oleh karena itu, dalam model ini, sudah dikenal hubungan internasional berupa kegiatan ekspor dan impor.
Dewasa ini, peran perdagangan luar negeri semakin penting. Transaksi ekonomi antara satu negara dengan negara lain bukan hanya meliputi barang dan jasa, melainkan berupa suku bunga, modal, dan deviden.
Semua transaksi ini melibatkan, baik aliran dana masuk ke negara tersebut, maupun yang mengalir ke luar negeri.
(VIO)